BorneoFlash.com, JAKARTA – Kementerian Agama mendorong pemanfaatan lahan Kantor Urusan Agama (KUA) untuk memperkuat fungsi dan layanan. Salah satunya, Kemenag menyediakan dashboard terintegrasi yang memetakan kondisi sarana dan prasarana KUA di seluruh Indonesia.
Kepala Subdit Sarana dan Prasarana KUA, Jajang Ridwan, menyampaikan hal ini dalam kegiatan Pemenuhan KUA Berdaya di Jakarta, Selasa (24/6/2025). Ia menyebut Dirjen Bimas Islam, Abu Rokhmad, secara langsung mengarahkan inisiatif ini guna mengembalikan peran vital KUA di masyarakat.
“Pak Dirjen ingin agar kita dapat mengakses data KUA secara cepat. Saat kita klik KUA Tanah Abang, data status tanah, jumlah SDM, dan riwayat pembangunan langsung muncul, tanpa menelusuri satu per satu dari 5.917 KUA,” jelas Jajang.
Ia mencatat bahwa 371 lahan KUA belum dimanfaatkan secara optimal, dan 146 di antaranya dalam kondisi idle. “Kami akan memetakan semua lahan idle tersebut.
Kami tidak akan membangun semuanya, tapi akan memaksimalkannya. Misalnya, kami bisa membangun gedung arsip atau ruang layanan lain yang dibutuhkan,” ujarnya.
Jajang menegaskan pentingnya menghidupkan kembali peran strategis KUA. Dulu, masyarakat menghormati kepala KUA sebagai tokoh agama, sehingga banyak yang mewakafkan tanah. Kemenag ingin menjadikan KUA kembali sebagai pusat layanan keagamaan bagi semua umat beragama.
Ia juga menyoroti lemahnya kinerja aplikasi SIMKAH di banyak KUA. Untuk itu, Kemenag mengusulkan pengadaan alat pengolah data dengan anggaran Rp98 miliar yang dialokasikan melalui Kantor Wilayah.
“Kami membutuhkan anggaran itu untuk memastikan pelayanan digital berjalan lancar,” tegasnya.
Dirjen Bimas Islam juga mengarahkan pemanfaatan PNBP untuk membiayai jasa profesi, transportasi, dan pengadaan sarana prasarana KUA.
Jajang berharap forum ini menghasilkan langkah konkret untuk memperkuat KUA dari sisi lahan, SDM, hingga teknologi, agar KUA benar-benar berdaya dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. (*)