BorneoFlash.com, JAKARTA – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengirim tim ke Angola dan Amerika Serikat pada Jumat malam (27/6/2025) untuk meninjau kilang portabel. Bahlil melibatkan perwakilan Ditjen Migas, SKK Migas, dan Pertamina dalam tim tersebut.
“Kami ingin memastikan kilang portabel itu layak dan sesuai ekspektasi sebelum kami terapkan di Indonesia,” kata Bahlil dalam Jakarta Geopolitical Forum IX, Selasa (24/6/2025).
Ia menyebut proyek ini mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan energi melalui hilirisasi.
Awalnya, pemerintah merencanakan kilang berkapasitas 500 ribu barel per hari, namun kini pemerintah meningkatkan kapasitasnya menjadi 1 juta barel.
Pemerintah juga mengkaji 16 lokasi potensial untuk pembangunan kilang, termasuk di Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua. (*)