Sebagai narasumber sekaligus mitra binaan CSR Pertamina Patra Niaga AFT Sepinggan Balikpapan, Thomas Sakino menyampaikan materi dan memandu sesi praktik langsung mengenai teknik budidaya maggot.
Berdasarkan pengalaman dan kepakarannya, ia memberikan perspektif yang inspiratif bagi para peserta, khususnya dalam menggali potensi nilai ekonomis dan kontribusi ekologis dari budidaya Black Soldier Fly (BSF) ini.
Ketua KWT Berseri, Sri Subekti, menyampaikan apresiasi atas pelatihan dan bantuan yang telah diberikan PEP Sangatta Field.
“Terima kasih kepada Pertamina yang telah memfasilitasi pelatihan dan bantuan rumah maggot tower serta alat press baglog jamur yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan kami. Harapannya, program ini dapat menjadi contoh edukasi zero waste dan pemantik gerakan pengelolaan sampah di Kota Sangatta,” ujarnya.
Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa keberhasilan pengelolaan sampah dan penguatan ketahanan pangan dapat dicapai melalui kerja sama lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat secara langsung.
Melalui sinergi multipihak dan pendekatan pemberdayaan yang inklusif, program pelatihan budidaya maggot itu mencerminkan transformasi paradigma dalam pengelolaan lingkungan, dari sekadar mitigasi limbah menjadi penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan.
Inisiatif ini turut memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi persoalan sampah dan tantangan pangan lokal, serta menegaskan peran strategis sektor industri hulu migas, khususnya PEP Sangatta Field, dalam mendorong inovasi sosial berbasis lingkungan. (*)