Proyek Transmisi 150 kV ini membentang sepanjang 219 kilometer sirkit, dengan total 287 span. Hingga awal Juni 2025, 254 span telah berhasil dibuka, atau setara dengan 88 persen progres pekerjaan ROW. Beberapa titik bahkan telah memasuki fase penarikan kabel (stringing), menunjukkan bahwa proyek berjalan sesuai jadwal.
Manager PLN UPP KLT 2, Jeffry Sambara Palelleng, menilai kolaborasi sebagai kunci sukses di lapangan. Ia menyebut semangat gotong royong sebagai penggerak utama proyek.
“Kami menyaksikan sinergi luar biasa. Benyamin adalah contoh nyata bahwa kontribusi individu, tanpa melihat latar belakang daerah, bisa memberi dampak besar,” ujarnya.
Senada dengan itu, General Manager PLN UIP Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT), Raja Muda Siregar, menekankan bahwa pembangunan kelistrikan bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan wujud nyata dari keadilan energi nasional.
“Pembangunan listrik di Kalimantan adalah bagian dari cita-cita besar PLN untuk menghadirkan keadilan energi. Sosok seperti Benyamin merepresentasikan semangat kolaboratif anak bangsa—dari timur hingga barat—untuk membangun negeri,” tegas Raja.
Proyek SUTT Tanjung Redeb – Talisayan kini tidak hanya menjadi simbol pembangunan, tetapi juga kisah persatuan dan kerja sama lintas budaya. Di antara menara logam dan kabel tegangan tinggi, tumbuh harapan dan semangat dari timur Indonesia—hadir untuk menerangi Borneo. (*)