BorneoFlash.com, SAMARINDA – Ketimpangan akses dan kualitas pendidikan antara wilayah kota dan pedalaman di Kalimantan Timur (Kaltim) masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah.
Meski berbagai program telah digulirkan, kesenjangan masih tampak nyata di lapangan.
Pendidikan di kawasan pedalaman Kaltim menghadapi sejumlah hambatan, mulai dari keterbatasan infrastruktur sekolah, minimnya fasilitas penunjang, hingga kekurangan guru yang bersedia ditugaskan ke daerah-daerah terisolasi.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan tumbuhnya generasi yang tidak mendapatkan hak pendidikan secara setara.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Rahmat Ramadhan, menyatakan bahwa pemenuhan hak pendidikan anak-anak di pelosok merupakan tanggung jawab kolektif yang tidak boleh diabaikan.
Ia menekankan pentingnya membangun sistem pendidikan yang adil dan inklusif.
“Masalahnya bukan sekadar membangun gedung sekolah. Yang lebih penting adalah memastikan kualitas pengajaran, ketersediaan guru yang kompeten, dan lingkungan belajar yang sehat dan mendukung, di mana pun lokasinya,”ujar Rahmat.