BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan terus berkomitmen menyelesaikan persoalan banjir melalui proyek-proyek strategis, salah satunya Bendali Hulu Ampal yang menjadi prioritas utama.
Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Alam (SDA) dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, Jen Supriyanto, menyampaikan bahwa hingga saat ini progres fisik pengerjaan mencapai 14,17%, yang difokuskan pada pengerukan.
“Dari target 60 ribu meter kubik material yang harus dikeruk, saat ini sudah terealisasi sekitar 14 ribu meter kubik atau setara 14 persen,” jelas Jen disela-sela tinjauan ke Bendali Hulu Ampal yang berlokasi di belakang pasar segar, pada hari Selasa (27/5/2025).
Lahan yang direncanakan untuk proyek ini seluas 10 hektare, dan saat ini telah berhasil dibebaskan sekitar 9,4 hektare atau 98%. Sisanya, yakni sembilan petak lahan, masih dalam proses hukum, tetapi uang ganti rugi telah dititipkan di pengadilan.
“Secara legal, pekerjaan di atas lahan tersebut sudah bisa dilaksanakan meskipun pemiliknya belum menerima pembayaran, karena itu urusan mereka dengan pengadilan,” tegasnya.
Namun, proyek sempat mengalami kendala karena pembangunan fisik oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) belum mendapatkan kepastian. Usulan pembangunan sudah diajukan sejak tahun lalu, namun sempat dibatalkan sejak masa pandemi COVID-19. “Tahun depan kami harapkan pembangunan bisa dilanjutkan karena sudah masuk dalam usulan dan pembebasan lahan pun sudah hampir rampung.”

Jika sesuai rencana, bendali ini akan mampu menampung hingga 30 ribu meter kubik air hujan sebagai tampungan sementara untuk menekan aliran air ke kawasan bawah kota yang rawan banjir.
Selain itu, direncanakan pembangunan bendali tambahan seluas 1 hektare di atas lahan milik PSU milik Sinar Mas. “Kami juga sudah berkoordinasi dengan BWS, dan mereka bahkan meminta beberapa titik tambahan untuk pembangunan bendali,” pungkas Jen. (Adv)