BorneoFlash.com, SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda memastikan pelaksanaan Program Sekolah Rakyat tetap akan berjalan, meskipun opsi penggunaan lahan milik Yayasan Melati tidak bisa direalisasikan.
Penegasan ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun, yang menegaskan bahwa pendidikan untuk masyarakat miskin ekstrem tidak boleh terhambat oleh persoalan teknis semata.
“Kami tidak akan berhenti hanya karena satu lokasi tidak bisa dipakai. Sekolah Rakyat ini untuk rakyat yang membutuhkan, dan kami akan cari jalan lain,”ujarnya.
Awalnya, Pemkot menjajaki kerja sama pemanfaatan fasilitas pendidikan milik Yayasan Melati di kawasan Stadion Palaran sebagai tempat operasional awal Sekolah Rakyat.
Namun, bangunan tersebut kini kembali dalam proses pengembalian fungsi kepada yayasan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim), sehingga tidak bisa digunakan sesuai rencana awal.
Andi Harun menegaskan bahwa persoalan kepemilikan dan penggunaan aset adalah urusan provinsi dan pihak yayasan. Pemerintah kota memilih untuk fokus mencari solusi, bukan memperpanjang polemik.
“Itu hak provinsi dan yayasan, kami tidak ikut campur. Yang jelas, kami tidak akan berhenti di situ,”tambahnya.