Lokakarya tersebut turut melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti WHO Indonesia, Kementerian Kesehatan, Laboratorium Rujukan Nasional, Labkesda Kaltim, dan komunitas penyintas TBC Wadah Etam.
Peserta kegiatan berasal dari fasilitas layanan kesehatan yang menyelenggarakan layanan Pengobatan Multi-Drug Resistant Tuberculosis (PMDT) serta sejumlah puskesmas yang tersebar di Kota Samarinda, Balikpapan, dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Dalam kesempatan itu, Jaya mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama secara aktif dalam upaya penyembuhan pasien TBC RO dan mencapai target keberhasilan pengobatan nasional sebesar 95 persen.
“Saat ini tingkat keberhasilan pengobatan TBC di Kalimantan Timur mencapai 77,15 persen berdasarkan data tahun 2025. Capaian ini merupakan hasil dari komitmen berkelanjutan untuk memberikan layanan pengobatan yang tepat dan tepat waktu,”jelasnya.
Dari total 3.356 kasus yang menjalani pengobatan, sebanyak 1.896 pasien telah menyelesaikan terapi, 693 pasien dinyatakan sembuh, dan 317 kasus masih dalam tahap evaluasi.
Sementara itu, tercatat 152 pasien meninggal dunia, 12 mengalami kegagalan pengobatan, dan 286 lainnya tercatat putus berobat. (*)