BorneoFlash.com, BALIKPAPAN — Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Tutor Pendidikan Kesetaraan Nasional (ASTINA) Kota Balikpapan periode 2025–2030 resmi dilantik dalam sebuah acara yang digelar di Gedung Kesenian Balikpapan, Kamis (15/5/2025).
Pelantikan ini dihadiri oleh sekitar 700 tenaga pendidik dari berbagai jenjang, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, hingga pendidikan kesetaraan se-Kalimantan Timur. Acara pelantikan juga dirangkaikan dengan Seminar Nasional Deep Learning yang menghadirkan berbagai narasumber nasional di bidang pendidikan.
Ketua DPD ASTINA Balikpapan, Lisda Hani Gustina, menyatakan komitmennya untuk terus mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jalur pendidikan nonformal, khususnya pendidikan kesetaraan.
“Kami membantu pemerintah mencerdaskan anak bangsa melalui jalur nonformal. Tutor adalah pendidik, sama seperti guru di jalur formal, hanya saja mereka mengajar dalam skema pendidikan kesetaraan,” ujar Lisda.
Pendidikan kesetaraan sendiri mencakup berbagai program, antara lain Kelompok Bermain (setara PAUD), Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA).
Lisda menekankan bahwa pihaknya memastikan kualitas pembelajaran yang diberikan para tutor setara dengan pendidikan formal, dengan metode yang fleksibel dan tetap berpedoman pada kurikulum nasional.
“Banyak peserta didik kami yang awalnya putus sekolah, kemudian kami rangkul, kami beri semangat. Alhamdulillah, mereka tidak hanya menyelesaikan pendidikan kesetaraan, tapi juga ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi, bahkan ke luar negeri seperti Turki, Madinah, dan Mesir,” ungkapnya.
Selain itu, alumni pendidikan kesetaraan juga telah diterima di sejumlah sekolah dan kampus ternama, baik di Balikpapan maupun di luar daerah.
Sementara itu, Kepala Bidang PAUD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Padlia P., menegaskan dukungan pemerintah terhadap peningkatan mutu pendidikan, baik formal maupun nonformal.
“Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kompetensi pendidik, memperluas akses pendidikan, serta mendorong pemanfaatan teknologi pembelajaran. Semua ini demi mewujudkan Balikpapan sebagai kota cerdas dengan manusia unggul, kreatif, dan berdaya saing,” jelasnya.
Padlia juga menambahkan bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di ruang kelas, melainkan merupakan gerakan kolektif dan kolaboratif berbagai pihak.
“Kolaborasi antara pemerintah, pendidik, komunitas, dan lembaga seperti ASTINA sangat penting untuk memastikan pendidikan inklusif dan berkualitas bagi semua,” pungkasnya. (*)
