Andi Harun Kunjungi Korban Longsor di Samarinda, Empat Jiwa Tewas

oleh -
Penulis: Nur Ainunnisa
Editor: Janif Zulfiqar
Wali Kota Samarinda, Andi Harun kunjungi korban longsor. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa
Wali Kota Samarinda, Andi Harun kunjungi korban longsor. Foto: BorneoFlash/Nur Ainunnisa

BorneoFlash.com, SAMARINDA – Upaya pencarian dan evakuasi korban tanah longsor yang terjadi di Jalan Belimau, RT 22, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, akhirnya dinyatakan selesai. 

 

Proses yang berlangsung selama dua hari ini melibatkan tim gabungan dari berbagai unsur.

 

Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Senin pagi (12/5/2025) sekitar pukul 06.00 WITA. Satu unit rumah yang dihuni tujuh orang tertimbun longsor akibat hujan deras yang mengguyur sejak dini hari. 

 

Empat anggota keluarga dilaporkan meninggal dunia, sedangkan tiga lainnya berhasil selamat.

 

Evakuasi berlangsung dalam kondisi medan yang sulit, diwarnai cuaca yang tak menentu serta kontur tanah yang tidak stabil. 

 

Tim penyelamat yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, relawan kebencanaan, dan warga setempat bekerja tanpa henti demi menemukan seluruh korban. 

 

Berkat koordinasi dan kerja sama yang erat, seluruh jenazah berhasil ditemukan dalam kurun waktu kurang dari 48 jam.

 

Dua jenazah terakhir ditemukan pada Selasa siang (13/5/2025), yaitu Nurul Sakira (17) dan adiknya, Fitri (14), yang ditemukan dalam posisi tertimbun di antara puing-puing rumah.

 

Sementara itu, jenazah ibu mereka, Hamdana (50), dan anak sulung keluarga, Nasrul (24), telah ditemukan pada hari pertama.

 

Diduga, keempat korban tengah tertidur saat longsor terjadi, yang membuat mereka tak sempat menyelamatkan diri.

 

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, turut hadir di lokasi kejadian dan menyampaikan keprihatinannya atas musibah ini. 

 

Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa seluruh korban telah berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke RSUD AWS untuk proses identifikasi lebih lanjut.

 

Baca Juga :  Peringati Harkitnas, Ketua DPRD Paser Seru Masyarakat Kawal dan Awasi Pembangunan di Daerah 

“Seluruh korban telah ditemukan. Dua jenazah terakhir ditemukan dalam keadaan tertimbun, seolah sedang tidur. Proses pencarian dapat tuntas berkat sinergi yang baik antara aparat dan para relawan,” ujarnya.

 

Wali Kota juga mengingatkan bahwa kawasan tersebut memang telah lama dikategorikan sebagai daerah rawan bencana. 

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.