Makali menegaskan bahwa budaya musyawarah merupakan ciri khas SMSI yang perlu dijaga.
Menurutnya, cara ini lebih efektif dalam mencegah potensi perpecahan dan memperkuat solidaritas antaranggota.
“Dengan sistem musyawarah, kita menghindari polarisasi yang bisa timbul dari sistem pemungutan suara. Walau diskusi berlangsung intens, hasil akhirnya adalah kesepahaman dan kebersamaan. Inilah contoh soliditas yang layak dijadikan teladan,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa setiap dinamika organisasi harus disampaikan melalui saluran yang tepat.
Persoalan internal hendaknya disertai dengan data atau bukti yang sah jika ingin disampaikan ke pusat.
“Saya terbuka untuk dihubungi kapan pun. Asalkan disertai dokumen dan kesaksian yang jelas, kami akan menindaklanjutinya secara adil dan sesuai mekanisme organisasi,” tegas Makali.
Dengan berakhirnya Musprov ini, kepengurusan baru SMSI Kaltim resmi terbentuk.
Diharapkan jajaran pengurus terpilih mampu bekerja secara efektif dalam membawa SMSI Kaltim menjadi pilar penting dalam pengembangan media siber yang kredibel dan profesional di Kaltim (*)