Membaca, Tradisi yang Nyaris Menghilang

oleh -
Editor: Ardiansyah
Ilustrasi membaca buku.
Ilustrasi membaca buku.

Konsentrasi yang lebih baik memungkinkan pemahaman yang lebih dalam terhadap materi yang dibaca. Dalam pembelajaran atau studi serius, ketenangan yang diberikan buku manual menjadi nilai tambah yang signifikan.

 

Kedua, buku manual menawarkan kenyamanan visual. Layar digital, meskipun praktis, sering menyebabkan kelelahan mata akibat paparan cahaya biru. Membaca dalam jangka waktu lama menggunakan perangkat digital dapat menimbulkan ketidaknyamanan seperti sakit kepala dan mata kering. Buku manual, dengan kertasnya yang lembut terhadap mata, memberikan alternatif yang lebih sehat bagi para pembaca.

 

Selain itu, keberadaan fisik buku manual menumbuhkan rasa keterhubungan emosional yang kuat. Buku yang terpegang, halaman yang bisa dibalik, dan bahkan aroma kertas memberikan pengalaman multisensorik yang tidak bisa ditiru media digital. Banyak orang yang merasa memiliki ikatan sentimental dengan buku-buku tertentu, yang menjadi saksi perjalanan hidup dan intelektual mereka.

 

Dari sisi keandalan, buku manual tidak bergantung pada listrik atau koneksi internet. Di situasi darurat atau di daerah dengan keterbatasan teknologi, buku manual menjadi sumber informasi yang andal. Sementara media digital dapat mengalami kegagalan teknis, buku manual tetap dapat digunakan kapan pun dan di mana pun. 

 

Akhirnya, dalam konteks pelestarian budaya dan sejarah, buku manual memiliki nilai arsip yang tinggi. Buku-buku kuno dan naskah-naskah lama menjadi bukti autentik perjalanan peradaban manusia. Media digital, meskipun efisien dalam menyimpan data, rentan terhadap kehilangan akibat kerusakan perangkat atau perubahan format teknologi.

 

Dengan demikian, walaupun media digital menawarkan kecepatan dan kemudahan akses yang luar biasa, manfaat buku manual tetap tidak tergantikan. Buku manual adalah simbol dari ketekunan, kedalaman, dan ketahanan dalam menghadapi perubahan zaman. Memadukan kekuatan media digital dengan tetap melestarikan buku manual adalah kunci untuk membangun masyarakat yang cerdas dan berbudaya.

Baca Juga :  KPI Unit Balikpapan Do'a Bersama Masyarakat Sekitar demi Kelancaran Rencana Perawatan Kilang di Awal Februari

 

Budaya membaca merupakan fondasi penting bagi perkembangan intelektual dan karakter peserta didik. Di tengah arus informasi digital yang deras, kemampuan membaca dengan baik dan kritis menjadi keterampilan utama yang harus dibangun sejak dini. Oleh karena itu, mengintegrasikan budaya membaca dalam sistem pendidikan bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendesak untuk menyiapkan generasi yang literat, kreatif, dan berdaya saing tinggi.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.