“Deteksi dini jauh lebih baik untuk mencegah peristiwa membahayakan. Teknologi ini memungkinkan proses identifikasi potensi bahaya dilakukan lebih cepat dan akurat,” tambah Prabu.
General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Novie Handoyo Anto, juga memberikan apresiasi kepada tim pengembang. Menurutnya, AI RUVision tidak hanya meningkatkan fungsi CCTV, tetapi juga memberikan nilai efisiensi anggaran.
“Alhamdulillah, rekan-rekan berhasil mengembangkan sistem ini tanpa perlu mengganti perangkat keras CCTV yang ada. Ini inovasi yang hemat biaya dan berdampak besar terhadap peningkatan keselamatan dan efisiensi kerja,” tutur Anto.
Dengan hadirnya AI RUVision, PT KPI Unit Balikpapan menjadi pionir dalam penerapan teknologi digital di industri pengolahan energi nasional. Sistem ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi melalui inovasi berkelanjutan yang berbasis keselamatan kerja dan efisiensi operasional.
Sebagai penutup agenda peluncuran, jajaran komisaris, manajemen, dan tim inovasi menggelar diskusi interaktif. Beberapa masukan dicatat untuk pengembangan tahap berikutnya, termasuk penambahan fitur pendeteksi pelanggaran protokol keselamatan serta integrasi dengan teknologi Internet of Things (IoT). (*)