BorneoFlash.com, PENAJAM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Arsari Tirta Pradana terkait rencana kerja sama penyediaan air bersih untuk wilayah PPU, Ibu Kota Nusantara (IKN), dan sekitarnya.
Penandatanganan ini menjadi langkah lanjutan dari gagasan yang telah dirintis sejak masa kepemimpinan Penjabat (Pj) Bupati PPU Zainal Arifin, dan kini diteruskan oleh Bupati definitif, Mudyat Noor.
“Saya hanya melanjutkan kerja sama yang sebelumnya digagas ini, dan pada hari ini kita melakukan penandatanganan nota kesepahaman itu,” ungkap Mudyat Noor usai kegiatan penandatanganan yang digelar pada Rabu (9/4/2025).
Bupati Mudyat menjelaskan bahwa pihaknya hari ini juga menerima kunjungan dari dua perusahaan, yakni PT Arsari Tirta Pradana dan PT ITCI Kartika Utama. Kunjungan tersebut membahas keberlanjutan rencana besar pengelolaan air bersih di kawasan yang kian berkembang pesat karena proyek IKN.
Menurut rencana, sumber air baku untuk program ini akan berasal dari Bendungan Sepaku Semoi. Mudyat mengungkapkan bahwa kapasitas air bersih yang akan disuplai diperkirakan mencapai sekitar 2.000 liter per detik. Namun, ia menegaskan bahwa detail teknis proyek masih dalam tahap pembahasan awal.
“Rencananya sumber air baku dari Bendungan Sepaku Semoi. Untuk seperti apa ke depan belum, tapi informasinya dari perusahaan yang menyiapkan, kemudian akan memenuhi sekitar 2.000 liter per detik,” jelasnya.
Bendungan Sepaku Semoi sendiri digadang-gadang menjadi solusi strategis untuk menjawab kebutuhan air bersih tidak hanya di kawasan Sepaku, tetapi juga untuk mendukung Kota Balikpapan yang selama ini juga mengalami tantangan distribusi air bersih.
“Rancangan teknis belum tahu persis. Ini masih tahap bangun kesepahaman saja,” tambah Mudyat.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Pemkab PPU akan berperan sebagai pihak penerima layanan air bersih, sementara pihak perusahaan akan menjadi penyedia teknologi dan sumber daya untuk memastikan kelangsungan suplai air bersih ke masyarakat.
“Kita ini kan sebagai penerima air bersihnya, penyedia teknologi dan sumber daya untuk kelangsungan suplai air bersih dari perusahaan,” pungkasnya.
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam mewujudkan layanan air bersih yang berkelanjutan di kawasan PPU dan IKN, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akibat perkembangan wilayah dan pertumbuhan penduduk. (*/Adv)