BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan di Balikpapan terus mendapat perhatian dari Pemerintah Kota (Pemkot). Digitalisasi dalam metode pembelajaran yang diterapkan di sejumlah sekolah dinilai sebagai langkah maju dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Penggunaan perangkat digital seperti Google dan Pijar sebagai referensi belajar menunjukkan bahwa siswa semakin terbiasa dengan teknologi sebagai alat bantu pendidikan.
“Kami sangat mengapresiasi sekolah-sekolah yang mulai menerapkan pembelajaran berbasis teknologi. Ini menunjukkan kesiapan kita dalam menghadapi tantangan pendidikan di era digital,” ujar Wakil Wali Kota Balikpapan, H. Bagus Susetyo, usai mengunjungi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, pada Selasa (25/3/2025).
Namun, di samping kemajuan teknologi, Pemkot juga menghadapi tantangan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Kapasitas sekolah negeri masih belum mampu menampung seluruh lulusan sekolah dasar, dengan kekurangan daya tampung mencapai 40–50 persen. Untuk itu, Pemkot mendorong pembangunan sekolah baru guna mengakomodasi kebutuhan siswa.
Berdasarkan informasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Irfan Taufik, menyebut bahwa sekolah swasta dapat menjadi solusi alternatif jika kualitasnya bisa disetarakan dengan sekolah negeri.
“Kami ingin memastikan bahwa lulusan sekolah swasta memiliki kompetensi yang tidak kalah dengan sekolah negeri, sehingga pemberdayaan sekolah swasta juga harus diperhatikan,” jelasnya.
Saat ini, dari sekitar 15 ribu lulusan SD di Balikpapan, hanya sekitar 7 ribu yang bisa diterima di SMP negeri. Untuk mengatasi keterbatasan ini, Pemkot berencana mengalokasikan anggaran dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun depan untuk membangun sekolah baru. Targetnya, dalam empat tahun ke depan, dapat dibangun delapan sekolah baru, baik melalui anggaran kota maupun bantuan dari pemerintah provinsi.
Selain kendala infrastruktur, Pemkot juga menyoroti keterbatasan tenaga pengajar. Dengan adanya moratorium penerimaan CPNS, Pemkot menilai bahwa perekrutan guru melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Oleh karena itu, upaya untuk membuka kembali rekrutmen guru CPNS menjadi salah satu agenda yang akan diperjuangkan di tingkat pusat.

Berbagai langkah strategis ini, Pemkot Balikpapan berharap kualitas pendidikan terus meningkat, baik dari segi sarana prasarana, jumlah tenaga pengajar, maupun adopsi teknologi dalam proses belajar-mengajar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Irfan Taufik menyampaikan Wakil Wali Kota Balikpapan memberi masukan dalam pertemuan tersebut. Meskipun sebenarnya, masukan itu sudah diterapkan seperti halnya membangun sekolah baru minimal dua sekolah dibangun setiap tahun.
Hanya saja, terkendala dengan lahan dan anggaran. “Dalam waktu dekat kita akan menata lahan dimana saja. Mudah-mudahan kedepan ada bantuan keuangan dari pemerintah provinsi, agar kita bisa membangun sekolah lebih banyak lagi. Itu hal krusial yang diinginkan beliau, untuk mengurai persoalan anak yang tidak masuk sekolah, terutama SMP,” terangnya.