BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan kerja ke proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Pertamina Balikpapan (KPB).
Dalam kunjungan ini, Bahlil meminta, pertamina untuk segera bisa merampungkan pelaksanaan proyek tersebut dengan harapan dapat mengurangi impor minyak dari luar negeri.
“Target Pertamina Kan bulan September 2025. Namun, saya minta untuk dipercepat, kalau bisa Juli lebih bagus, atau Juni-Juli lebih bagus,” ujarnya, usai melakukan peninjauan, Sabtu (14/12/2024).
Bahlil menjelaskan, dengan dirampungkannya proyek tersebut, maka akan meningkatkan kapasitas produksi minyak dalam negeri sebesar 100 ribu barel minyak per hari (barrel oil per day/BOPD).
“Saat ini, KPB memproduksi sebanyak 260 ribu BOPD, maka jika ditambah 100 ribu barel, akan menjadi sebanyak 360 BOPD,” tegasnya.
Penambahan ini, katanya, akan membantu Indonesia untuk mencapai swasembada energi sesuai yang ditargetkan Presiden Prabowo dalam program asta citanya.
Dalam kunjungan kerja ini, Menteri ESDM juga melakukan peninjauan langsung ke lokasi kebakaran yang terjadi di Crude Distillation Unit (CDU) IV Balikpapan pada Mei 2024 lalu.
Musibah ini menyebabkan keterlambatan proyek RDMP KPB, namun saat ini
progres pengerjaan sudah normal kembali, dengan persentase pembangunan mencapai 91 persen.
“Insya Allah yang mayor itemnya itu sudah terselesaikan. Tadi saya lihat tinggal minornya dan progres pekerjaannya itu sudah mencapai 91 persen,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Bahlil juga menegaskan, ketersediaan dan sistem penyaluran BBM menjelang Natal dan Tahun Baru. Pemerintah dan Pertamina memastikan bahwa ketersediaan dan suplai ke daerah – daerah tertinggal dan terluar sudah bisa teratasi.
“Jadi tidak ada masalah, dan ketersediaan BBM kita sampai hari ini yang sudah dipresentasikan teman-teman Pertamina, 20-21 hari kedepan. Silakan yang mau mudik, natal dan tahun baru, Insyaallah clear,” tutupnya. (*)