Perwakilan SKK Migas KKKS Kalsul Gelar Lokakarya bersama Media Wilayah Kalimantan dan Sulawesi

oleh -
Editor: Ardiansyah
Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari media yang diberikan selama ini. Foto: HO/SKK Migas Kalsul
Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul menyampaikan apresiasinya atas dukungan dari media yang diberikan selama ini. Foto: HO/SKK Migas Kalsul

“Kita pasti akan menuju kesana (transisi energi) namun dalam menuju kesana tentunya perlu proses panjang; dari penyiapan infrastruktur, penyiapan modal capital hingga SDM. Dengan proses yang panjang tersebut kita tidak boleh meninggalkan Industri Hulu Migas yang hingga saat ini masih memberikan kontribusi kepada negara. Keberadaan industri hulu migas masih memegang peranan penting dalam proses transisi energi,” ujar Kohar.

 

Ditambahkan Godang Sitompul Pemred ruangenergi.com yang hadir memberikan materi menyampaikan bahwa sektor hulu migas masih tetap harus dikembangkan dan ditingkatkan. 

 

Migas sebagai sumber penerimaan, sumber investasi, bagian dari kehidupan sehari-hari, dan bagian dari penciptaan lapangan kerja serta manfaat multiplier positif lainnya. 

 

Ditengah keterbatasan produksi minyak, Indonesia masih surplus untuk gas bumi di Indonesia terlebih dengan temuan sumber daya gas yang besar di tahun 2023 lalu. Harus bisa kita manfaatkan semaksimal mungkin. Tidak hanya untuk industri pupuk dan kimia, tetapi juga untuk sektor transportasi, rumah tangga, dan sektor produktif lainnya.

 

“Bahwa konsumsi minyak terus meningkat sedangkan tren produksi minyak belum bisa naik, ini menjadi tantangan industri hulu migas,” ujar Godang

 

Dalam pemaparannya, Koordinator Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi, Faizal Abdi mengungkapkan bahwa sektor minyak dan gas bumi (migas) masih terus diperlukan dalam tahap transisi energi menuju EBT. 

 

Dalam bauran energi primer yang disampaikan oleh Dewan Energi nasional (DEN) hingga tahun 2050, tren penggunaan energi fosil masih tetap kuat. Bahkan ikut membaur dengan sumber energi lainnya. 

SKK Migas bersama KKKS di wilayah Kalimantan dan Sulawesi melaksanakan Lokakarya Media Tahun 2024. Foto: HO/SKK Migas Kalsul
SKK Migas bersama KKKS di wilayah Kalimantan dan Sulawesi melaksanakan Lokakarya Media Tahun 2024. Foto: HO/SKK Migas Kalsul

Hingga tahun 2050 proyeksi konsumsi minyak naik hingga 139% dan proyeksi konsumsi gas naik hingga 298%. Ditambahkan juga bahwa Indonesia masih memiliki potensi 68 Basin yang belum dieksplorasi (dari total 128 basin). 

Baca Juga :  Akhir Pekan Naik Rp 2.000/Gram, Harga Emas Logam Mulia Antam Sabtu 23/09

 

Hal ini tentunya menjadi masa depan swasembada energi nasional. Kita perlu memasifkan eksplorasi agar menemukan potensi cadangan baru migas di Indonesia. Indonesia harus mampu menjawab tantangan untuk memperkuat swasembada energinya melalui upaya eksplorasi yang lebih masif serta kolaboratif dengan berbagai pihak.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.