BorneoFlash.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto, dalam pidatonya di Indonesia-Brazil Business Forum di Rio de Janeiro, mengungkapkan bahwa Indonesia akan mengembangkan biodiesel 50% atau B50 pada tahun 2025.
Produksi biodiesel ini, yang merupakan campuran solar dan minyak kelapa sawit, akan dilakukan di dalam negeri.
Prabowo juga mengapresiasi kemajuan Brazil dalam pemanfaatan energi biofuel berbasis tanaman, seperti bioetanol.
Ia menambahkan, “Anda sangat sukses dengan bioetanol, dan kami akan mengembangkan biodiesel, memproduksi diesel dari minyak kelapa sawit.
” Saat ini, Indonesia telah menggunakan biodiesel 35% (B35) dan berencana meluncurkan B40 pada 2025. Prabowo menegaskan, “Kami ingin meningkatkannya menjadi 50% pada 2025.”
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa jika Indonesia berhasil menerapkan program B50, impor solar dapat dihentikan.
Ia menargetkan implementasi B50 pada 2026, sementara B40 diharapkan dapat mulai diterapkan pada Januari 2025. Bahlil menambahkan, “Kami sedang menghitung tahapannya. Untuk B40 di 2025, uji coba sudah selesai.
B50 di 2026, insya Allah tanpa perlu impor solar lagi,” jelasnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta. (*)