- Posko Bokang:
Pengungsi: 572 jiwa (292 laki-laki, 280 perempuan, termasuk bayi, balita, lansia, ibu hamil, ibu menyusui, dan disabilitas).
Fasilitas: 4 tenda pengungsian, 1 dapur umum, 1 posko kesehatan, 3 tenda ruang belajar, 6 unit MCK, dan 4 kendaraan pendukung.
Trauma Healing untuk Pemulihan Psikologis
Selain membawa bantuan fisik, Polri juga mengirimkan tim trauma healing dari Biro Psikologi SSDM ke lima posko pengungsian: Ile Gerong, Bokang, Epu Tobi, Konga, dan Lewolaga. Tim ini bertugas memulihkan kondisi psikologis para korban, terutama anak-anak yang mengalami trauma mendalam.
“Pendekatan yang kami lakukan melibatkan metode humanis dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal masyarakat Flores Timur,” ujar Kepala Biro Psikologi SSDM Polri, Brigjen Kristiyono.
Berbagai kegiatan, seperti permainan edukatif, energizer, dan menari, dilakukan untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari pengalaman traumatis mereka. Sebanyak 150 anak di setiap posko mengikuti sesi interaktif ini.
Untuk kategori dewasa, tim memberikan sesi terapi pernapasan dengan teknik Pernafasan Lima Jari dan Grounding untuk meredakan kecemasan. “Teknik ini kami ajarkan agar dapat diterapkan secara individu maupun kelompok,” ungkap Kombes Yenny Rosmalawati Dewi, Psikolog Madya SSDM Polri.
Harapan dan Tindak Lanjut
Kapolri berharap, bantuan dan layanan yang diberikan dapat membantu meringankan beban para pengungsi. “Kami akan terus memastikan ketersediaan logistik dan dukungan bagi masyarakat terdampak hingga situasi benar-benar kondusif,” ujarnya.
Kunjungan ini sekaligus menjadi bukti nyata kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memberikan perlindungan bagi warga terdampak bencana. (*)