BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – PT Pertamina Bina Medika IHC (Pertamedika IHC), Holding Rumah Sakit (RS) BUMN, meresmikan RS Pertamina Panorama Balikpapan serta Klinik Pratama Pertamina IHC Balikpapan pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 60 pada tanggal 12 November 2024.
Grand Opening Rumah sakit dan klinik yang terletak di Balikpapan ini merupakan bukti nyata komitmen IHC, dalam menghadirkan layanan kesehatan berkualitas sekaligus mendukung konsep pembangunan ramah lingkungan melalui pengembangan fasilitas berbasis green hospital.
Dengan lokasi strategis di area proyek Kilang RDMP Balikpapan, salah satu proyek strategis nasional, RS Pertamina Panorama Balikpapan berdiri sebagai RS tipe C yang mengedepankan berbagai fasilitas modern untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat Kalimantan dan mendukung kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang hanya berjarak tempuh sekitar 2 jam dari Balikpapan.
Kehadiran RS Pertamina Panorama Balikpapan melengkapi layanan kesehatan yang sudah disediakan oleh IHC di Balikpapan, setelah RS Pertamina Balikpapan, sehingga masyarakat Balikpapan dan sekitarnya kini dapat merasakan layanan kesehatan yang lebih optimal.
RS Pertamina Panorama Balikpapan memiliki kapasitas 100 tempat tidur dan 14 poliklinik yang didukung fasilitas IGD 24 jam, layanan laboratorium, rehabilitasi medik, Central Sterile Supply Department (CSSD), rekam medik, serta manajemen sarana prasarana dan pelayanan penunjang lainnya.
Salah satu keunggulan rumah sakit ini adalah adanya layanan center of excellence untuk Ibu dan Anak serta fasilitas rehabilitasi medik, yang bertujuan memberikan layanan komprehensif bagi seluruh kalangan.
Mengusung konsep green hospital, RS Pertamina Panorama Balikpapan menerapkan berbagai inovasi ramah lingkungan seperti 100 persen pemanfaatan air daur ulang, untuk flushing dan penyiraman tanaman, 100 persen penerangan jalan tenaga surya (solar panel).
Begitu juga, penggunaan material bangunan yang ramah lingkungan, kaca anti radiasi panas matahari, pelestarian pohon-pohon yang telah ada dan penambahan 35 pohon baru, serta penghapusan pemakaian CFC (Chloro Fluoro Carbon) sebagai refrigeran dan halon untuk bahan pemadam kebakaran.