Akmal meminta toko penyeimbang tidak menjadi milik pemerintah provinsi Kaltim. “Kita tau sekarang supling untuk inflasi bukan hanya samarinda dan balikpapan tetapi penajam paser utara dan paser. Kita akan dorong berau dapat memiliki toko penyeimbang,” akunya.
Kata Akmal mengatakan bahwa Kaltim pernah mengalami inflasi secara tiga bulan berturut-turut karena kangkung dan bagi dirinya memalukan bagi Kaltim.
“Alhamdulillah, sekarang kangkung tidak masuk komoditi penyebab inflasi, kalau beras, tiket pesawat penyebab inflasi saya terima kalau kangkung saya tidak terima, karena menanam kangkung ini gampang,” akunya.
Akmal juga mendorong untuk berkolaborasi dengan memanfaatkan potensi yang ada di Kaltim. Dengan hadirnya toko penyeimbang tidak merugikan para pedagang, tapi hanya memastikan masyarakat mendapatkan sembako dengan harga yang terjangkau.
“Tugas pemerintah memastikan masyarakat mendapatkan sembako dengan harga yang terjangkau. Kita tidak merugikan siapapun bagi kita hanya keadilan sosial,” ujar Akmal.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Manuntung Sukses, Andi Sangkuru mengatakan toko penyeimbang merupakan inovasi dari pemerintah provinsi Kaltim, dalam upaya mengendalikan inflasi dan menjaga ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.
“Perumda Manuntung Sukses sebagai BUMD Kota Balikpapan diamanatkan dan ditugaskan untuk mengelola toko penyimbang. Ini salah satu bukti nyata atau peran aktif kami sebagai anggota TPID Kota Balikpapan,” terangnya.
Andi menuturkan toko penyeimbang yang diberi nama Gerakan Stabilisasi Inflasi Terkendali atau Gesit memiliki dua lokasi yang bertempat di pasar pandansari dan pasar klandasan. Di kedua pasar Dinas Perdagangan Kota Balikpapan memberikan dua kios di setiap pasar tapi kegiatan ceremony difokuskan di pasar klandasan.
Kios ini tidak mungkin bisa terealisasi atas usaha sendiri, ada beberapa pihak yang membantu, baik dari pemerintah kota balikpapan, mitra supplier dan pihak perbankan. “Toko penyeimbang menyediakan beberapa komoditi terdiri dari beras dengan berbagai berat, minyak goreng, telur, gula dan hortikultura,” sebutnya.