Dampaknya, pendapatan anggota kelompok bisa mencapai Rp 2.000.000 per bulan. Selain itu, nelayan yang menggunakan tali tersebut juga mendapat manfaat, dengan penghematan hingga Rp 1.000.000 per roll tali dibandingkan harus membeli tali baru.
Berawal dari kondisi di perairan Muara Badak yang berbatasan langsung dengan selat makasar, lokasi yang strategis bagi lalu lintas kapal dan menjadi sumber daya perikanan yang penting.
Namun lalu lintas kapal besar membawa dampak negatif berupa sampah laut, salah satunya adalah limbah tali bekas kapal hingga 180 ton per tahun. Perusahaan melihat kondisi ini sebagai tantangan dan menyadari bahwa tali tersebut dapat diolah kembali menjadi tali rumpon, yang biasa digunakan oleh nelayan.
Dengan kombinasi bahan baku seperti nylon, sutera, dan semi-sutera, tali rumpon yang dihasilkan lebih kuat serta lebih murah dibandingkan produk serupa di pasaran.
Selain itu, tali ini juga dapat diolah menjadi produk turunan lainnya, seperti tempat sampah, aksesoris, wall mirror, dan stools ecobrick, yang memiliki nilai tambah dan mendukung upaya pengurangan limbah.
Sementara pada September 2023 silam, terungkap bahwa Desa Badak Baru, Kecamatan Muara Badak, memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi, dengan 53 perempuan di desa tersebut tidak memiliki pekerjaan.
Menanggapi hal ini, pada tahun 2020, PHSS meluncurkan inisiatif pemberdayaan masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan yang mayoritas perempuan, melalui program KUBE Balanipa yang memanfaatkan tali bekas kapal.
Program ini bertujuan untuk menciptakan pemberdayaan masyarakat yang inklusif, melibatkan kelompok lansia, kelompok rentan, dan mendukung kesetaraan gender yang melibatkan banyak wanita di wilayah operasinya secara kolaboratif, inovatif, dan berkelanjutan.
Manager PHSS Field Widhiarto Imam Subarkah menambahkan bahwa perusahaan sangat memperhatikan aspek kualitas dan keamanan produk.
“Awalnya program ini dimulai dari kelompok kecil, tetapi masalah keamanan dan kualitas produk menjadi tantangan yang perlu dikelola dengan baik. Disitulah, PHSS terlibat langsung untuk membantu mengatasinya,” jelas Imam.
Dari aspek kesejahteraan, 14 anggota kelompok telah memperoleh peningkatan kemampuan dalam pencegahan kebakaran.