Hal ini penting untuk dilakukan sebagai langkah-langkah pencegahan terjadinya banjir, sehingga peran serta semua pihak sangat dibutuhkan termasuk instansi terkait dan masyarakat.
“Saya minta instansi terkait, untuk memperhatikan dan mengimbau kepada masyarakat, agar tercipta kondisi yang aman dan terkendali di Kota Balikpapan,” terangnya.
Di kesempatan yang berbeda, Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada dan lebih mengetahui kondisi lingkungan sekitar masing-masing.
“Kita harus waspada terhadap lingkungan kita, karena curah hujan tinggi. Jadi harus memahami lingkungan masing-masing,” ungkapnya.
Semisal kondisi drainase yang berpotensi menimbulkan banjir, dan kawasan yang tergolong rawan longsor. Termasuk, pohon-pohon besar yang mempunyai dahan lebat dan sudah berusia cukup tua, harus diperhatikan karena rawan roboh akibat potensi angin kencang.

Pihaknya memperkirakan hujan di Kota Balikpapan masih akan terjadi pada beberapa hari mendatang, khususnya hujan lebih cenderung pada sore hari hingga malam. Walaupun potensi hujan siang hingga menjelang malam hari juga masih terjadi. Diperkirakan cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi menyelimuti wilayah Indonesia hingga Februari mendatang.
Sementara puncak musim hujan di Kaltim terjadi bervariasi, mulai Januari, Februari, dan April, tergantung dari posisi geografis.