Jokowi Minta Pemerintah Kota Miliki Perencanaan Detail Kota, Jadikan Kota Nyaman Dihuni 

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Presiden RI Jokowi saat membuka Rakernas Apeksi XVII Tahun 2024, di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC)/DOME Kota Balikpapan, pada Selasa (4/6/2024). Foto: BorneoFlash/Ist
Presiden RI Jokowi saat membuka Rakernas Apeksi XVII Tahun 2024, di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC)/DOME Kota Balikpapan, pada Selasa (4/6/2024). Foto: BorneoFlash/Ist

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN– Pemerintah Kota di Indonesia, harus memiliki perencanaan detail kota, sehingga kota di Indonesia menjadi kota nyaman dihuni, sehingga orang senang berkunjung kembali ke kota itu.

 

Hal ini disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVII Tahun 2024, di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC)/DOME Kota Balikpapan, pada Selasa (4/6/2024).

 

Di Tahun 2045, penduduk Indonesia 70 persen masyarakatnya diyakini menumpuk di perkotaan. Sedangkan di dunia pada tahun 2050 penduduk 80 persen berada di perkotaan. “Beban kota akan sangat berat,” katanya.

 

Saat ini, di Indonesia sudah banyak kota-kota yang mulai macet. Hampir semua kota macet, Balikpapan sudah mulai macet, Surabaya, Bandung, Medan. 

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVII Tahun 2024, di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC)/DOME Kota Balikpapan, pada Selasa (4/6/2024). Foto: BorneoFlash/Ist
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) XVII Tahun 2024, di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC)/DOME Kota Balikpapan, pada Selasa (4/6/2024). Foto: BorneoFlash/Ist

Oleh karena itu, pemerintah kota merencanakan tata kota, transportasi massa dan umum harus dipersiapkan. Dikarenakan, 10 hingga 30 tahun akan datang semua kota akan macet, karena itu sejak sekarang setiap kota  harus menyiapkan perencanaan transportasi umum dan massa. 

 

Pemerintah harus mempunyai paradigma baru bahwa, kota yang baik ke depan adalah, kota yang ramah pejalan kaki, ramah terhadap disabilitas, ramah perempuan dan anak, ramah bagi bersepeda, asri atau ramah lingkungan.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135