BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Balikpapan menggelar Rapat Koordinasi Pemantauan Stok dan Stabilisasi Harga Barang Pokok dan Penting (Bapokting) di Kota Balikpapan.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Haemusri Umar mengatakan rapat ini terkait ketersedian pangan dan kelancaran distribusi Bapokting di Kota Balikpapan, dengan para distributor dan stakeholder terkait untuk membahas mengenai pangan di Balikpapan.
“Kita harapkan dengan informasi yang kita sampaikan kepada seluruh distributor, bisa menjadi perhatian khusus untuk bisa menyakinkan masyarakat tidak panik buying, bahwa ketersedian pangan kita cukup sampai empat bulan kedepan. Itu yang kita sampaikan kepada masyarakat,” jelasnya kepada awak media usai kegiatan rapat koordinasi, di Ballroom Pasific Hotel Balikpapan, pada hari Kamis (14/3/2024).
Haemusri menjelaskan komoditas yang rentan mengalami kenaikan saat mendekati Hari Raya Idul Fitri seperti ayam, daging, cabai termasuk bawang.
“Itu pasti mengalami kenaikan, tapi pada pertemuan hari ini mencoba untuk mengkomunikasikan dengan para distributor, stakeholder agar bisa ikut serta dalam kegiatan operasi pasar untuk meringankan beban kepada masyarakat kita di Kota Balikpapan,” terangnya.
Rencananya operasi pasar akan digelar 26-30 Maret 2024 di Kecamatan Balikpapan Barat dan Kecamatan Balikpapan Selatan. “Untuk pasar murah dengan melibatkan distributor dan stakeholder, yang mana dilakukan distributor dan stakeholder akan disajikan pada operasi pasar murah itu, seperti beras, daging dan kebutuhan lainnya,” ucapnya.
Haemusri menjelaskan bahwa secara regulasi aturan Bapokting masih sama, Bapokting di Kota Balikpapan masih disalurkan dari Jakarta, Surabaya dan sebagian dari Makassar dan Pare-Pare.
“Konsentrasi distribusi kita lebih dominan dari Jakarta dan Surabaya, karena 90 persen pasokan pangan Balikpapan sumbernya dari Jawa dan Sulawesi,” terangnya.
Berdasarkan hasil survey Dinas Perdagangan yang dilakukan setiap hari di Pasar tradisional yakni Pasar Pandansari, Pasar Klandasan dan Pasar Sepinggan terkait kebutuhan pangan. “Memang secara umum dari data yang kami terima, ada yang terjadi beberapa kenaikan khususnya terkait dengan beras, daging, ayam ras,” ucap Haemusri.
Meskipun demikian, pemerintah melakukan langkah-langkah konkrit yakni memantau perkembangan harga barang kebutuhan pokok, memastikan kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok ke pasar rakyat, mengimbau kepada pelaku usaha untuk tidak melakukan penimbunan barang dalam rangka spekulasi menjelang periode HBKN baik saat Ramadan dan Idul Fitri, membangun komunikasi yang efektif dan intens dengan media untuk menjaga kondusifitas masyarakat menjelang HBKN.
Ia pun mengingatkan kepada pelaku usaha dapat berperan dalam menjaga harga sesuai dengan harga acuan yang telah ditetapkan pemerintah tidak melakukan penimbunan barang dalam rangka spekulasi menjelang HBKN, melaksanakan antisipasi penyediaan pasokan menjelang HBKN dari sisi jumlah dan ketepatan waktu pendistribusian barang dari gudang ke pasar.
Selanjutnya, merealisasikan penugasan yang diberikan oleh pemerintah dalam hal ini kementerian perdagangan dalam rangka pemenuhan pasokan, membantu pemerintah dalam penyelenggaraan pasar murah di Kota Balikpapan melalui mekanisme CSR sesuai dengan aturan yang berlaku dan meminimalisir transaksi tunai, dengan harapan transaksi non tunai di setiap transaksi.