BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Rukyatul Hilal Penentuan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Menara Masjid Madinatul Iman Balikpapan Islamic Center (BIC) telah dilakukan pada hari Minggu, 10 Maret 2024.
Pemantauan Rukyatul Hilal Penentuan 1 Ramadhan 1445 Hijriah, dihadiri Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud; Kepala Kementerian Agama Kota Balikpapan, H. M. Izzat Solihin; Kepala MUI Balikpapan, Habib Mahdar Abu Bakar Al Qadri; Kepala Pengadilan Agama Balikpapan, H. Ahmad Fanani, Tokoh Agama, KH Muhammad Zaelani Mawardi dan pejabat lainnya.
Hasil pemantauan hilal di Kota Balikpapan masih di ketinggian 0,33 derajat dan masih di bawah satu derajat. Hampir seluruh wilayah Indonesia, hilal saat ini masih di bawah satu derajat, sehingga hilal belum terlihat.
Wali Kota mengatakan berdasarkan surat dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Agama RI, memutuskan pelaksanaan puasa ramadhan dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Maret 2024. “Jadi kita puasa Senin 11 Maret 2024 malam sudah tarawih dan sahur,” ucapnya.
Apabila warga Kota Balikpapan ada yang melaksanakan ibadah puasa ramadhan, maka dipersilahkan. “Jika ada yang melaksanakan besok, jangan dipermasalahkan. Termasuk juga sholat tarawih, apabila ada yang menjalankan sebanyak delapan rakaat, ada yang 23 rakaat. Silahkan. Yang jadi masalah itu orang yang tidak tarawih,” ucapnya kepada awak media usai melaksanakan Rukyatul Hilal Penentuan 1 Ramadhan 1445 Hijriah.
Meskipun berbeda, diharapkan warga kota Balikpapan saling menjaga kerukunan, sehingga Balikpapan tetap kondusif. “Mari kita manfaatkan momentum bulan ramadhan ini untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dan jangan lupa untuk membayar zakat,” terangnya.
Kepala Kementerian Agama Balikpapan, H. M. Izzat Solihin mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan rukyatul hilal dari Menteri Agama RI.
Ia menyampaikan perbedaan yang terjadi terkait pelaksanaan puasa ramadhan untuk tidak menjadi permasalahan. “Kita saling menghargai dan menghormati. Kalau malam ini ada yang sholat tarawih, kita hormati bersama-sama,” katanya.
Perbedaan pendapat terkait rukyatul hilal mempunyai dasar masing-masing, karena dalam penentuan 1 Ramadhan ada yang menentukan secara hisab dan melihat langsung hilal.






