“Setiap petugas harus mampu dalam melaksanakan tugas, pelajari pedoman-pedoman yang ada, selalu belajar dan lakukan komunikasi dengan rekan kerja,” ucapnya.
Ketika komunikasi terjalin diharapkan bisa terjalin keharmonisan dan ketika harmonis itu terjadi sesungguhnya sudah melaksanakan WBK.
Pasalnya, WBK itu sejatinya harus tertanam di dalam diri setiap petugas Lapas Balikpapan, tidak sekedar kegiatan seremonial belaka. “Bagaimana setiap petugas mampu melayani masyarakat dengan setulus hati,” ungkapnya.
Pujiono Slamet juga meminta seluruh jajaran Lapas Balikpapan untuk bersikap netral menghadapi tahun politik 2024. Petugas harus mampu menghindari penyalahgunaan tugas untuk tujuan politik, menjaga integritas dan melindungi kepentingan organisasi.
“Sebagai ASN, kita dituntut untuk tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan lain di luar kepentingan bangsa dan negara. Pegawai ASN harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Oleh karenanya kita harus netral,” tegasnya.
Seluruh petugas Lapas Balikpapan secara bergantian menandatangani komitmen bersama pembangunan ZI dan pakta integritas serta komitmen netralitas ASN, selepas apel.