Komoditi pangan yang diminta diantaranya kebutuhan cabai rawit, cabe besar, beras, bawang merah, bawang putih, telur, daging, jagung ayam ras termasuk kedelai. “Saya berharap data kebutuhan selama satu bulan,” ungkapnya.
Disamping itu, DP3 Balikpapan juga membutuhkan data jumlah pangan yang terbuang di perhotelan, dalam arti terbuang itu kemungkinan sisa-sisa terbuang di perhotelan yang tidak dikonsumsi seperti mungkin roti, nasi.
Ia mengakui jika pemerintah kota juga punya tanggung jawab untuk melakukan edukasi, sosialisasi kepada masyarakat untuk stop boros pangan.
“Masih banyak disekitar kita yang membutuhkan. Mungkin nanti peran perhotelan bisa saja memberikan edukasi, bagi yang menginap di hotel (makan) secukupnya tidak berlebihan sehingga makanan yang disajikan tidak ada yang terbuang,” terangnya.
Ketua BPC PHRI Kota Balikpapan, Soegianto mengatakan PHRI setiap bulan selalu melakukan pertemuan. Dalam pertemuan tersebut, mengundang beberapa instansi pemerintah.
“Apakah nanti dari teman-teman yang memerlukan atau dari pemerintah sendiri ingin menyampaikan sesuatu kepada teman-teman anggota PHRI yaitu hotel dan restoran seperti tadi Bu Yuni ingin menyampaikan tentang stop pangan atau barang-barang yang yang tidak terpakai. Ini yang kita lakukan setiap bulan,” jelasnya.