BorneoFlash.com, SENDAWAR – Pembangunan yang sukses, tidak hanya dengan perencanaan yang matang. Tetapi harus diaktualisasi pada kegiatan yang nyata.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Kutai Barat (Kubar) FX Yapan yang disampaikan oleh Sekkab Kubar Ayonius, dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kubar tahun 2025-2045 Sektor Ekonomi, di Hotel Mercure, Samarinda, Senin (13/11/2023).
“Perencanaan yang sudah disusun, namun tidak terealisasi dengan baik, tentu target juga tidak bakal tercapai,” kata Bupati Kubar melalui sambutannya.
Kegiatan itu turut dihadiri Asisten 3 Sekkab Kubar Sahadi, Sekretaris Bappedalitbangda Kubar Philip Silitonga, para pejabat perangkat daerah dan camat di lingkungan Pemkab Kubar.
Mendatangkan Tim Ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta Prof. Dr. Ir. Edwin Halim, B.Eng.,ST.,MT.,IPM. sebagai narasumber.
Kubar merupakan bagian dari penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), hal itu menjadi faktor penguatan diberbagai sektor yang wajib dilakukan termasuk sektor ekonomi, agar pada 20 tahun mendatang arah perencanaan pembangunan Kubar dapat lebih relevan.
Pembangunan ekonomi 20 tahun nantinya akan mengalami perubahan besar, yang menuntut adanya sebuah transformasi ekonomi. Beberapa perubahan besar diantaranya, perubahan struktur penduduk, kemajuan teknologi, perubahan iklim dan orientasi hasil produksi dan lainnya.
Bupati mengatakan bahwa transformasi ekonomi tersebut akan membuat daerah dan masyarakat mampu beradaptasi terhadap perubahan, dengan cara mengubah model ekonomi yang ada saat ini menjadi lebih efisien dan produktif dan akan berdampak pada menguatnya sektor-sektor ekonomi potensial ini tumbuh dan berkembang.
Transformasi ekonomi yang secara bertahap ini akan merubah struktur ekonomi, sektor komoditas dengan nilai tambah yang rendah akan menjadi basis industri yang bernilai tambah tinggi dengan dukungan teknologi dan inovasi sehingga lebih produktif, efisien dan berdaya saing tinggi.
Selanjutnya transformasi ekonomi dilakukan dengan berbagai kebijakan pemerintah dan reformasi struktural, termasuk pengembangan sektor ekonomi, terutama di empat sub sektor misalnya pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan. Dimana hal itu harus didukung SDM yang berkualitas dan pembangunan infrastruktur yang memadai.
Berdasarkan pengamatan, bahwa perubahan-perubahan di sektor ekonomi tidak bisa terjadi dengan cepat dan mudah, sehingga diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak tidak hanya pemerintah, tetapi juga sektor swasta, masyarakat, dan lembaga pendukung lainnya untuk menjamin pertumbuhan yang tinggi dan inklusif mengingat Kubar sendiri juga memiliki potensi alam dan manusia yang sangat luar biasa.
Kepala Bappedalitbang Kubar Yudianto Rihartono mengatakan, maksud dan tujuan pelaksanaan FGD ini untuk mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan dalam rangka penggalian dan penelaahan isu-isu strategis yang akan dijadikan dasar penyusunan dokumen RPJPD Kubar tahun 2025 sampai dengan 2045.
“Semoga melalui kegiatan ini, dapat mendukung perumusan kebijakan sektor ekonomi yang berguna untuk sasaran penyusunan RPJMD kedepannya,” katanya. (Adv)