“Itu terjadi sangat cepat sehingga tidak dapat menyelamatkan seluruh barang yang ada. Hanya menyelamatkan gas elpiji agar tidak terjadi ledakan dan mengakibatkan kebakaran besar hingga rumah tetangga. Saya masuk ke dapur menyelamatkan tabung gas, saya buka, saya lempar keluar. Habis itu saya amankan kendaraan. Lalu warga sebelah datang ke lokasi pemadam untuk melaporkan,” katanya menjelaskan.
Bangunan yang terbakar tersebut berukuran 10 x 14 meter. Dan ada terdapat 6 jiwa dan 2 KK. Dimana masih terdapat 2 anak sekolah yaitu anak pertama serta cucu pertama dari Bapak Sudardi yang mana sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan.
Dan kini keluarga itu sementara mendiami warung di sebelah rumah yang terbakar tersebut bersama seluruh anggota keluarga.

Tidak lupa, ia juga menghimbau kepada seluruh warga agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi dan dapat lebih berhati-hati terhadap api ketika sedang memasak.
“Saya himbau agar warga lainnya dapat berhati hati juga agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Apalagi sambil masak dan sering meninggalkan kompor dan ini menjadi sebab musabab jadi apabila memasak cukup fokus ke satu pekerjaan saja,” ucap Sudardi yang merupakan korban dari musibah tersebut.