Menkes RI: Sistem Kekarantinaan dan Surveilans Perlu Penyeragaman

by -
Writer: Redaksi
Editor: Ardiansyah
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin berdialog dengan pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan, Selasa (31/10/2023). Foto: HO/Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kemenkes RI.
Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin berdialog dengan pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Balikpapan, Selasa (31/10/2023). Foto: HO/Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kemenkes RI.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia (RI) Budi G. Sadikin meminta adanya penyeragaman sistem dalam pelayanan kekarantinaan dan surveilans di seluruh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di Indonesia. Permintaan ini disampaikannya saat berdialog dengan pegawai KKP Kelas II Balikpapan, Selasa (31/10/2023).

 

“Aku minta standardisasi ini segera dilakukan, karena setiap KKP standarnya beda-beda, yang dikerjain juga beda-beda, akhirnya outputnya juga beda antara satu kantor dengan kantor lainnya,” kata Menkes Budi.

 

Kegiatan surveilans penyakit malaria misalnya. Dibeberapa KKP, metode penangkapan nyamuk masih menggunakan metode umpan badan. 

 

Sementara di KKP lainnya, penangkapan sudah menggunakan hewan seperti sapi. Perbedaan ini, lanjut Menkes menyebabkan capaian kerja yang berbeda-berbeda. Menurutnya, cara tersebut juga tidak efektif dan efisien.

 

Oleh karena itu, Menkes ingin penyeragaman sistem yang dimaksud juga dibarengi dengan studi banding sistem kekarantinaan dan surveilans dari negara lain seperti Singapura dan Amerika Serikat misalnya.

 

Nantinya, hasil dari studi banding tersebut, bisa digunakan untuk menyusun sistem kekarantinaan dan surveilans di KKP yang lebih baik, terbaru dan terkini.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.