“Manasik perlu diperkenalkan kepada anak, terutama pada usia dini, agar dapat menjadi bekal iman anak untuk masa depannya,” ujarnya.
Bupati juga mengimbau agar dukungan dan keterlibatan aktif diberikan tidak hanya oleh siswa, tetapi juga oleh orang tua.
“Tenaga pendidik dan masyarakat, baik melalui pendidikan formal maupun informal yang mengandung nilai-nilai agama sebagai dasar iman bagi setiap manusia,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Manasik Haji Cilik, Jaeroni, menyatakan bahwa manasik haji cilik ini telah dilaksanakan hampir setiap tahun, dan ini adalah manasik yang ke-15 dengan jumlah peserta sebanyak 643 anak dari berbagai sekolah PAUD.
“Manasik ini bertujuan memberikan pemahaman dan pendidikan kepada anak sejak dini, bahwa dalam Rukun Islam ada rukun ke-5, yaitu naik haji. Semoga, ketika sudah dewasa, mereka bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekah,” ujarnya.
![Anak-anak PAUD mengikuti kegiatan Manasik Haji Cilik yang diadakan di halaman Masjid Islamic Center Melak, Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat, pada Jumat (20/10/2023). Foto: BorneoFlash.com/Ist.](https://borneoflash.com/wp-content/uploads/2023/10/Anak-anak-PAUD-mengikuti-kegiatan-Manasik-Haji-Cilik-yang-diadakan-di-halaman-Masjid-Islamic-Center-Melak-Kecamatan-Melak-Kabupaten-Kutai-Barat.jpeg)
Jaeroni juga mengapresiasi kerja keras panitia dan para pendidik yang tergabung dalam BPTKI Kubar dalam upaya mengajarkan agama kepada anak-anak sejak dini.
“Harapannya, pendidikan agama ini akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak, karena agama merupakan bekal dasar dalam mencari jati diri dan karakter setelah dewasa,” ungkapnya.