Palestina dan Perselisihan Tiga Keyakinan: Islam, Kristen, dan Yahudi

oleh -
Penulis: Ardiansyah
Editor: Ardiansyah
Palestina dan Perselisihan Tiga Keyakinan: Islam, Kristen, dan Yahudi
Palestina dan Perselisihan Tiga Keyakinan: Islam, Kristen, dan Yahudi

BorneoFlash.com, Palestina, sebuah tanah yang sarat dengan sejarah panjang menjelajahi jejak waktu yang membawa kita melalui bangsa-bangsa kuno, kebijakan imperialis, hingga perselisihan keyakinan. Sejarah Palestina menjadi cermin perjalanan yang terpahat dalam ingatan, mencakup perjalanan fisik dan spiritual, dari masa ke masa.

Bagian 1: Awal Mula Negara Palestina

Palestina, dikenal juga sebagai Kan’an, telah menyaksikan jejak peradaban sejak 2500 tahun sebelum Masehi. Bangsa Kan’an membangun kota dan desa, membentuk komunitas yang berkembang di bawah sinar matahari Laut Tengah. Kota-kota seperti Shekeem dan Asdod menjadi saksi bisu perkembangan zaman.

Bagian 2: Kota Para Nabi

Sejarah Palestina terkait erat dengan para nabi, dimulai dari Nabi Ibrahim hingga Nabi Musa dan Nabi Dawud. Kedatangan mereka mengukir jejak spiritual yang memberikan warna pada lanskap kota-kota suci seperti Yerusalem dan Betlehem. Namun, perpecahan setelah masa Sulaiman membawa Palestina ke dalam era ketidakstabilan.

Bagian 3: Saat Palestina di Bawah Naungan Bendera Islam

Ekspansi Islam ke Palestina pada abad ke-7 membawa damai dan kemakmuran selama 1200 tahun. Khalifah Umar bin Khattab membawa perubahan signifikan, dan kemudian Shalahudin al Ayubi merebut kembali tanah suci dari tangan tentara salib Eropa. Palestina menjadi bagian integral dari dunia Islam.

Bagian 4: Penjajahan Inggris di Palestina

Setelah runtuhnya Khilafah Utsmaniyah, Palestina jatuh ke tangan Inggris. Perjanjian Balfour pada tahun 1917 menjadi titik awal bagi masuknya gerakan Zionis. Inggris memegang kendali dan meresmikan pembagian Palestina, menyulut ketegangan yang berlarut-larut.

Bagian 5: Palestina dan Perselisihan Tiga Keyakinan

Permasalahan di Palestina menjadi kompleks dengan keterlibatan tiga keyakinan besar: Islam, Kristen, dan Yahudi. Klaim sejarah dan klaim agama menciptakan pertentangan yang berkelanjutan. Masjid Al Aqsa sebagai tempat suci Islam, Tanah dijanjikan bagi Yahudi, dan tempat bersejarah bagi Kristen memperumit situasi.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Menandatangani Perpres 75/2024: Mendorong Percepatan Pembangunan IKN Melalui Insentif dan Kemudahan Perizinan

Sejarah Palestina adalah cerita tentang perjalanan panjang, tantangan, dan pertentangan. Dari jejak kuno bangsa Kan’an hingga perjuangan modern melawan penjajahan, Palestina terus menjadi medan pertempuran untuk hak dan identitas.

Seiring kita menyusuri sejarahnya, penting untuk memahami Palestina tidak hanya menyaksikan sejarah; mereka adalah sejarah yang hidup. Pemahaman mendalam tentang perjalanan ini mungkin menjadi kunci untuk mencari solusi damai dan keadilan di tanah yang begitu berharga ini. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135