Peduli Terhadap Disabilitas, SIGAB Sosialisasi Aksesibilitas kepada SD di Kota Balikpapan

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Sosialisasi aksesibilitas kepada Sekolah Dasar (SD) di Kota Balikpapan, yang berlangsung di Ruang Rapat Bappeda Litbang, pada hari Senin (25/9/2023). Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.
Sosialisasi aksesibilitas kepada Sekolah Dasar (SD) di Kota Balikpapan, yang berlangsung di Ruang Rapat Bappeda Litbang, pada hari Senin (25/9/2023). Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.

Hal tersebut mengacu sesuai amanat undang-undang nomor 8 tahun 2016, bahwa penyandang disabilitas juga memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan dan akses lainnya.

 

Sementara, Sekretaris Disdikbud Kota Balikpapan, Ganung Pratikno mengatakan Balikpapan sudah menerapkan kelas inklusi untuk sekolah negeri. Sedangkan sekolah swasta sudah lebih dulu melaksanakan sekolah inklusi. Tapi dengan biaya yang cukup tinggi. 

 

Disabilitas yang ada yang bisa diakomodir di sekolah negeri dan itu hanya terbatas. Kalaupun berbicara IQ itu yang diterima paling rendah 80 untuk bisa diterima di sekolah inklusi di negeri. 

 

Sedangkan penyandang autis, hanya untuk autis ringan, kalau ada yang lain juga terbatas, karena hal yang krusial adalah, tim pendidik. “Tidak semua tim pendidik kami di negeri memiliki kompetensi itu,” terangnya.

 

Namun saat ini di Balikpapan, sekolah inklusi telah diterapkan di sejumlah SD maupun SMP, meskipun sebelumnya hanya terbatas. “Jadi setiap kecamatan sudah ada sekolah inklusi,” imbuhnya.

 

Yang paling penting menyasar pada orang tua, karena hari ini masih menemukan cara pandang berbeda antara orang tua dengan sekolah.

 

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.