Serius dalam Peningkatan Produksi Kakao di Daerah, Pemkab Mahulu Berkunjung ke Pabrik Coklat Pipiltin Cocoa di Jakarta

oleh -
Editor: Ardiansyah
Wabup Mahulu Yohanes Avun didampingi oleh Sekda Stephanus Madang mengunjungi pabrik pengolahan Kakao Pipiltin Cocoa di Jakarta, pada Selasa (29/08/2023). Foto: HO/Prokopim Mahulu
Wabup Mahulu Yohanes Avun didampingi oleh Sekda Stephanus Madang mengunjungi pabrik pengolahan Kakao Pipiltin Cocoa di Jakarta, pada Selasa (29/08/2023). Foto: HO/Prokopim Mahulu

BorneoFlash.com, JAKARTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu) melalui Wakil Bupati (Wabup) Mahulu Yohanes Avun didampingi oleh Sekretaris Daerah Stephanus Madang mengunjungi pabrik pengolahan Kakao Pipiltin Cocoa di Jakarta, pada Selasa (29/08/2023).

Kunjungan Pemkab Mahulu ke pabrik pengolahan Kakao Pipiltin Cocoa tidak lain untuk terus mengupayakan peningkatan hasil produksi kakao, agar dapat berkembang dan menjadi industri yang unggul, karena kakao merupakan komoditas utama perkebunan di Mahulu.

Dalam kunjungannya, Wabup bersama rombongan melihat proses pengolahan kakao dan sepakat untuk meningkatkan hasil produksi kakao, karena jenis tanaman kakao yang berada di Mahulu, merupakan jenis yang unggul. 

Yohanes Avun menjelaskan kepada Tim Pipiltin Cocoa, bahwa Mahulu sesungguhnya telah memilih komoditi kakao sejak dahulu, tetapi dengan permasalahan teknis dan pedagang perantara yang membuat harga menjadi turun, mengakibatkan masyarakat tidak memfokuskan pada komoditi tersebut.

“Sesungguhnya industri perkebunan kakao telah menjadi komoditi utama sejak dahulu kala, tetapi pada saat ini hasil produksi agak menurun dikarenakan banyaknya pedagang perantara yang mengatur harga, akibatnya masyarakat tidak sedikit yang meninggalkan perkebunan. Untuk itu, pemerintah harus turun tangan untuk membangkitkan hasil produksi kakao ini” kata Wabup.

Lebih lanjut, Wabup juga menjelaskan bahwa Pemkab Mahulu hadir di pabrik ini untuk mempelajari bagaimana pengolahan hasil kakao dan mempersiapkan industri hilirnya, agar para petani kakao mendapatkan sumber pendapatan yang jelas.

Dengan luasan kurang lebih 2.300 Hektar perkebunan kakao, sesungguhnya para petani kakao menghadapi persoalan yang rumit. Untuk itu, kami dari pemerintah mendorong para petani untuk kembali memfokuskan perkebunan kakao dengan menyiapkan industri hilirnya dengan proses produksi yang baik.

Setelah melihat dan mempelajari proses produksi, dilanjutkan dengan diskusi berkaitan pelaku industri, Pemkab Mahulu dan Kelompok Tani, mengenai langkah-langkah konkrit yang harus diambil oleh Pemkab Mahulu untuk dapat mendorong hasil produksi tanaman kakao di Mahulu.

Baca Juga :  Kemenkumham Raih Penghargaan dari Kemenkeu Atas Kinerja Anggaran Terbaik
Wabup Yohanes Avun dan Sekretaris Daerah Stephanus Madang, melanjutkan diskusi dengan Manajemen Pipiltin Cocoa mengenai langkah-langkah konkrit untuk dapat meningkatkan produksi tanaman kakao di Mahulu. Foto: HO/Prokopim Mahulu
Wabup Yohanes Avun dan Sekretaris Daerah Stephanus Madang, melanjutkan diskusi dengan Manajemen Pipiltin Cocoa mengenai langkah-langkah konkrit untuk dapat meningkatkan produksi tanaman kakao di Mahulu. Foto: HO/Prokopim Mahulu

Dan setelah diskusi perwakilan dari Pipiltin Cocoa sepakat dengan konsep yang telah dikembangkan Pemkab Mahulu, karena berfokus kepada agroforestri. Jadi di kemudian hari, konsep ini harus terus didorong dalam upaya peningkatan produksi kakao tersebut.

Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Saripudin, serta beberapa kepala OPD Teknis. (Adv)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.