Deputy ERC menyatakan keadaan darurat selesai. Data-data dari para commander dikumpulkan untuk referensi pada saat dilakukan konferensi pers oleh Deputi ERC dan tim kepada para wartawan yang sudah menunggu.
Area Manager HSSE Regional Kalimantan, Agoeng Priyanto menyampaikan bahwa simulasi penanggulangan keadaan darurat ini merupakan kegiatan yang wajib dan rutin dilaksanakan oleh Pertamina dengan tujuan meningkatkan kewaspadaan setiap orang, termasuk dalam situasi hari libur.
“Tentu kami tidak pernah menginginkan keadaan darurat yang sebenarnya terjadi. Namun perlu disadari bahwa karakter industri migas sangatlah high risk, sehingga simulasi ini menjadi kesempatan untuk mengasah dan mengevaluasi kembali kemampuan personel kami ketika terjadi insiden di hari Libur,” kata Agoeng.
Dalam simulasi tersebut, Pertamina turut melibatkatkan pemangku kepentingan dan lembaga di sekitar wilayah operasi FT Samarinda, yang seringkali terlibat sebagai garis terdepan dalam penanggulangan keadaan darurat.
“Terima kasih untuk seluruh stakeholder pihak yang terlibat hari ini seperti Damkar Kota Samarinda, Polsek, Babinsa serta pihak-pihak lainnya. Semoga kita dapat terus berupaya mewujudkan komitmen zero fatality di Pertamina,” kata Agoeng.
Sementara itu Area Manager Communication, Relations & CSR Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra, dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa tujuan dilakukan simulasi penanganan keadaan darurat ini adalah untuk melatih pemahaman tugas dan tanggung jawab setiap fungsi terhadap kondisi keadaan darurat yang sewaktu waktu bisa terjadi dan merupakan kegiatan yang sangat penting guna meningkatkan kehandalan dan kesiapan sistem, sumber daya, dan fasilitas penanggulangan keadaan darurat yang ada dalam suatu lokasi ketika menghadapi kondisi yang sebenarnya.
“Latihan simulasi keadaan darurat ini adalah salah satu cara untuk menguji kehandalan sarana fasilitas dan komunikasi dalam mengelola keadaan darurat serta sebagai sarana meningkatkan kesiapsiagaan dan terus melatih kewaspadaan seluruh pekerja Pertamina, serta Tim Penanggulangan Keadaan Darurat dan HSSE dari Pertamina,” ucap Arya.
“Keadaan darurat level 1 (region) adalah kondisi darurat yang tidak bisa ditanggulangi oleh lokasi dan butuh bantuan dari lokasi Pertamina lain atau bantuan eksternal melalui persetujuan region, tapi masih di region yang sama,” kata Arya. (*)