BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Warga mengeluhkan jalan rusak di Jalan Soekarno Hatta Kilometer 0,5 tepatnya Simpang Strat 1, Kecamatan Balikpapan Utara untuk segera diperbaiki.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kota Balikpapan, Fadlianoor menyampaikan bahwa dirinya pada hari Kamis (31/8/2023) melakukan peninjauan.
Peninjauan dilakukan bersama UPT Pemeliharaan Jalan dan Pembersihan Drainase Kota Balikpapan, Bidang Pemeliharan Jalan dan Jembatan, Bidang SDA Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Kaltim dan pihak kontraktor proyek pipanisasi jaringan gas Senipah-Balikpapan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Solution.
“Kami langsung melakukan pengecekan penyebab meluapnya air ke jalan itu, karena sudah banyak keluhan dari warga,” jelasnya.
Atas nama DPRD Balikpapan dan pribadi memberikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah hadir untuk merespon persoalan tersebut.
“Warga Balikpapan saya harap bersabar, karena semua itu perlu proses. Insyaallah, bulan September jalanan akan kembali mulus,” ucapnya.
Hasil identifikasi di lapangan, Politisi PDIP mengatakan sumber luapan air berasal dari beberapa titik drainase yang buntu akibat sedimentasi, sehingga air selalu membasahi jalan tersebut. Apalagi jalur drainase sebagian berada di bawah bangunan warga.
“Ada pondasi bangunan itu bergeser ke bawah, tepatnya di bawah toko bangunan, sehingga terjadi penyumbatan,” ucapnya.
Pihaknya sudah ada kesepakatan dengan pemilik toko bangunan untuk memperbaiki drainase yang longsor di bawah bangunan, yang rencana akan dikerjakan mulai hari Senin (4/9/2023) selama satu minggu.
Begitu juga, UPT Pemeliharaan Jalan dan Pembersihan Drainase Balikpapan akan turun untuk menyelesaikan sumbatan-sumbatan. Setelah penanganan sumbatan-sumbatan pada drainase tersebut selesai baru akan dilakukan peningkatan jalan dari arah Strat 1 ke arah Jalan D.I Pandjaitan dengan menggunakan anggaran dari Pemkot Balikpapan.
Sedangkan Jalan Soekarno Hatta akan dilaksanakan oleh kontraktor pipa jaringan gas PT PGN. “Perusahaan tersebut tidak pernah menggali tanah di lokasi terjadinya penyumbatan air, mereka (PGN) hanya membantu,” ujarnya.
