Berharap sinergi dan kolaborasi ini akan terus terjalin dan semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Balikpapan, Johan Marpaung mengatakan untuk mengembangkan peran dan fungsinya Kementrian Agama di tengah masyarakat, maka Kementerian Agama meraba Bursa Efek Indonesia.
“Peran Kementerian Agama itu harus ada di setiap lini kehidupan. Saham itu sebenarnya bahasa arab,” ujarnya.
Sehingga tepat sekali, Bursa efek ini berkolaborasi dan bersinergi dengan Kementrian Agama di bawah gerbong-gerbong Kementerian Agama.
“Kalau hanya 1000 sedikit, kita biasa menghadirkan 10 -20 ribu dari Kementerian Agama, belum lagi pondok pesantren, madrasah-madrasah, majelis taklim. Kalau kita gerakan, potensi-potensi di Kementerian Agama akan membantu pembangunan di Kota Balikpapan,” katanya.
Kegiatan ini menghadirkan ulama dan dewan masjid, supaya bisa mengawal syariahnya itu seperti apa, dan dari sisi legalitasnya itu seperti apa. Maka menghadirkan Forkopimda Kota Balikpapan supaya jelas bahwa hal ini memang tidak ditutupi, agar tidak ada asumsi masyarakat terkait investasi bodong.

“Kami dari Kementrian Agama dan tokoh agama memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap kegiatan ini, supaya kedepan imam masjid memiliki pemahaman terkait pasar modal,” pungkasnya.
Pencanangan ini ditandai dengan penandatanganan papan dukungan pencanangan dari Wali Kota Balikpapan atau yang mewakili, Kepala OJK Kaltim; Kepala Unit Pengembangan Wilayah 2 Bursa Efek Indonesia; Kementerian Agama Kota Balikpapan; Direktur PT CGS-CIMB Sekuritas dan Perwakilan Pimpinan Dewan Masjid Indonesia Kota Balikpapan.