BorneoFlash.com, BONTANG – Gagalnya keberangkatan atlet panjat tebing asal Bontang yang berlaga di kejuaraan internasional menjadi sorotan anggota DPRD Bontang, Bakhtiar Wakkang, Minggu (06/08/2023).
Hal ini terjadi karena kurangnya dana akomodasi dari Pemerintah Kota Bontang, Bakhtiar Wakkang atau yang akrab disapa BW, menyarankan agar Pemerintah Kota Bontang selalu menyediakan dana taktis sebesar Rp 1 miliar untuk akomodasi para atlet yang ingin berlaga di ajang tertentu.
Tujuan dari dana ini adalah agar kegagalan yang dialami oleh atlet panjat tebing tidak terjadi pada cabang olahraga (cabor) lainnya.
Selain untuk akomodasi, dana khusus yang disiapkan ini juga akan digunakan untuk pembiayaan hadiah atau reward bagi para atlet yang berhasil menang dalam kejuaraan.
Menurut BW, anggaran yang bersumber dari APBD harus digunakan sesuai dengan aturan dan peruntukannya.
Untuk itu, diperlukan adanya Peraturan Wali Kota (Perwali) yang mengatur pos anggaran belanja untuk akomodasi atlet.
“Pemkot harus menyediakan dana taktis, dan hal ini harus diatur melalui Perwali yang akan disusun,” jelas Bakhtiar Wakkang.
BW juga mengakui bahwa dalam hal pemenuhan infrastruktur, Pemerintah Kota Bontang lebih siap dalam menyediakan fasilitas bagi bibit-bibit muda atlet berlatih.
Namun, BW merasa disayangkan bahwa masih ada atlet yang gagal berangkat hanya karena masalah dana.
“Jadi tahun depan, Dinas Pemuda dan Olahraga harus menyediakan dana kegiatan yang tidak terserap tahun ini untuk dialokasikan sebagai dana taktis bagi para atlet,” tegasnya.