B. Niat puasa Tasua siang hari
Orang yang mendadak di pagi hari ingin mengamalkan sunah puasa Tasua diperbolehkan berniat sejak ia berkehendak puasa sunah.
Sebab kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib (menurut madzhab Syafi’i).
Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh. Berikut bacaannya.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء أو عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnatit Tasu’a awil Asyurâ Lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Tasua atau Asyura hari ini karena Allah Swt.”
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, saat Rasulullah berpuasa Asyura, para sahabat berkata “Wahai, Rasulullah, ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani.”
Maka, beliau bersabda, “Tahun depan insyaallah kita akan berpuasa hari kesembilan.” Ibnu Abbas berkata, “Tahun berikutnya belum datang, tapi Rasulullah Saw. meninggal terlebih dahulu.” (HR. Muslim).
Puasa Tasua dianjurkan sebagai pembeda dengan kebiasaan puasa orang Yahudi. Anjuran mengamalkan puasa Tasua bersandar pada hadis Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Puasalah pada hari Asyura (10 Muharram) dan selisihilah Yahudi. Puasalah pada hari sebelumnya atau hari sesudahnya.” (HR Bukhari)
Demikian bacaan niat puasa Tasua. Semoga bermanfaat.