Sejak tahun 1926 sampai hari ini, Nahdlatul Ulama tidak pernah memberontak atau melawan pemerintah. “Lurus tegak. Satu komando. Jangan membuka lapak sendiri-sendiri. Apalagi menghadapi pemilu tahun 2024 dan Kaltim menjadi Ibu Kota Negara,” terangnya.
Ia berpesan kepada pengurus PCNU Kota Balikpapan yang baru saja diLantik untuk tidak membuka lapak sendiri-sendiri tapi satu komando. “Semua PCNU yang sudah dilantik dan yang sudah memegang SK, kita memberikan hikmah, pengabdian kita untuk kejayaan dan membangun peradaban yang lebih baik,” serunya.
Termasuk, warga NU yang secara pribadi mengikuti partai politik dipersilahkan, akan tetapi tidak membawa Nahdlatul Ulama. “Silahkan. Secara pribadi warga NU masuk partai apa saja silahkan tapi jangan bawa-bawa NU nya. NU ada dimana-mana tapi tidak ada dimana-mana,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Kaltim, H Hadi Mulyadi saat membuka konferensi wilayah ke 10 Nahdlatul Ulama mengucapkan terima kasih sudah bisa menghadiri kegiatan ini. “Selamat atas terselenggaranya konferensi wilayah ke 10 Nahdlatul Ulama,” sebutnya.
Atas nama Pemerintah Provinsi Kaltim dan secara pribadi mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya, khususnya kepada warga Nahdlatul Ulama di Kaltim tidak hanya sukses membangun Kaltim dan iklim yang kondusif di Kaltim.
“Selamat atas terselenggaranya konferensi wilayah ke 10 Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur,” ujarnya.
Hadir dalam pembukaan konferensi wilayah ke 10 Kaltim, Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud; Ketua PWNU Kaltim; Pengasuh Syaichona Cholil Balikpapan, KH Muhammad Ali Cholil serta warga NU.