Sementara itu, Duta Besar Indonesia Suryo Pratomo mengatakan, Pemerintah Indonesia melakukan public expose sebanyak dua kali di Singapura, sehingga menarik perhatian para pengusaha Singapura.
Setelah mendengarkan pemaparan dari Direktur Jenderal Cipta Karya dan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara, para pengusaha ingin melihat langsung proyek pembangunan IKN.
“Mereka ingin mengetahui lebih jauh peluang bisnis yang bisa dilakukan di Nusantara. Pembangunan ibu kota Nusantara merupakan proyek terbesar di Asia Tenggara dengan nilai mencapai USD32 miliar,” jelasnya.
Tentunya, bagi pengusaha merupakan peluang bisnis yang luar biasa, karena pemerintah hanya akan membangun fasilitas untuk gedung dan perkantoran pemerintahan saja, sedangkan investasi lainnya akan ditawarkan kepada swasta, baik dalam maupun luar negeri.
Dengan melihat langsung para pengusaha akan tahu proyek Ibu Kota Nusantara bukan hanya sekedar harapan, tetapi sudah dimulai dari pembangunan.
Kasatgas Pelaksanaan Pembangunan IKN dari Kementerian PUPR, Danis H Sumadilaga mengatakan, Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN di zona 1A pada tahap I, yang saat ini progres fisik pembangunan telah mencapai 29,45 persen. “Dalam kunjungan melihat langsung proses konstruksi di zona 1A,” tuturnya.