Otorita IKN Siapkan Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Keanekaragaman Hayati di IKN

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Diskusi bersama para pembuat kebijakan, para ahli dari perguruan tinggi, mitra pembangunan, lembaga swadaya masyarakat, dan media massa. Foto: BorneoFlash.com/Ist.
Diskusi bersama para pembuat kebijakan, para ahli dari perguruan tinggi, mitra pembangunan, lembaga swadaya masyarakat, dan media massa. Foto: BorneoFlash.com/Ist.

Sebagaimana diketahui bahwa IKN di desain dengan prinsip serasi dengan alam, dalam hal ini keseimbangan ekologi dan berwawasan lingkungan dengan diintegrasikan dengan tata ruang untuk mewujudkan kota hutan. 

Desain dari kota hutan berkelanjutan yang 256.000 hektar, 65 persen berupa kawasan lindung, dan 10 persen untuk produksi pangan. Di dalam kotanya yang seluas sekitar 56.180 hektar, 50 persen merupakan ruang terbuka hijau dengan desain bangunan menggunakan konstruksi ramah lingkungan. 

“Rancangan kota hutan IKN menuju carbon neutral dan biodiversity dalam konteks mengelola 256.142 hektar memang diperlukan effort yang lebih luas. Kami menyusun forest command center sebagai pusat penguatan di 256.142 hektar dan program khususnya untuk 5 tahun ke depan restorasi hutan dan konservasi alam di area KIPP dan KIKN,” ujar Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air OIKN Pungky Widiaryanto. 

Pungky mengungkapkan bahwa saat ini sedang menyiapkan IKN Biodiversity Strategies and Action Plan. “Kami memang mengundang berbagai pihak karena pada prinsipnya kita menekankan pentingnya partisipasi berbagai stakeholder. Untuk menampung dukungan dari berbagai pihak, OIKN juga menyiapkan wadah yaitu Nusantara Forest Fund,” ungkapnya.

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, Myrna Asnawati Safitri. Foto: BorneoFlash.com/Ist.
Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, Myrna Asnawati Safitri. Foto: BorneoFlash.com/Ist.

Strategi dan rencana aksi tersebut dirancang untuk mewujudkan 65 persen kawasan hutan lindung di IKN, dengan menjaga keanekaragaman hayati, dan terintegrasi dalam rencana tata ruang, rencana induk, dan rencana detail tata ruang IKN. Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2023 tentang Pengarusutamaan Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan.

Adapun rencana Nusantara Forest City akan diwujudkan melalui tiga klaster program, yakni  pertama, kebijakan dan perencanaan, seperti penyusunan carbon neutral city roadmap, biodiversity action plan, forest landscape and wildlife corridor design, rencana kehutanan Nusantara, dan pengelolaan ADP Hutan.

Baca Juga :  Zodiak Harian Kamis 19 November 2020

Kedua, reforestasi hutan dalam KIPP, reforestasi hutan sekitar KIPP, pembangunan dan penguatan suaka satwa, sarana dan prasarana pendukung. Ketiga, melalui kegiatan, engagement, knowledge management, seperti program rimbawan nusantara, perlindungan hutan dan konservasi alam, penyelesaian penguasaan rimba kota, penelitian, konferensi dan sebagainya. “Semua ini akan dipantau melalui smart forestry monitoring and controlling,” terang Pungky.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.