Penghargaan itu juga menjadi bukti hasil kerja keras semua pihak, terutama jajaran Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Kondisi kita walaupun berhadapan pandemi, namun perekonomian Kaltim tetap tumbuh dan bergerak. Ini harus terus kita lakukan,” ujar Gubernur Isran Noor.
Gubernur Isran Noor menerangkan, sepanjang 2022, kinerja ekonomi Kaltim dipengaruhi oleh faktor domestik. Antara lain, mulai berlangsung pembangunan infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) dan peningkatan aktivitas ekonomi di segala sektor.
Selain itu, ada pula faktor global seperti peningkatan permintaan batu bara karena perkembangan kondisi geopolitik dan perluasan pasar.
Secara kumulatif, kinerja ekspor migas Kaltim tahun 2022 mencapai USD 2,99 miliar atau naik 86,78 persen dibanding tahun 2021. Sementara ekspor non migas mencapai USD 33,05 miliar atau naik 46,55 persen.
Bicara soal gambaran Pendapatan Daerah 2022, Gubernur menjelaskan target Pendapatan Daerah pada APBD murni Rp 10,86 triliun, kemudian berubah pada APBD-P 2022 menjadi Rp 12,42 triliun dan realisasinya mencapai Rp 16,80 triliun.
Adapun persentase capaian dari target perubahan sebesar 135,21 persen. Sementara untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD), pada APBD-P 2022, realisasi nya mencapai Rp 8,99 triliun dari target sebesar Rp 7,05 triliun dengan persentase 127,58 persen.
“Alhamdulillah pada 2022 PAD surplus hingga Rp1,9 triliun. Surplus PAD ini sebagai akibat pemanfaatan kebijakan program relaksasi pajak daerah dan meningkatnya daya beli masyarakat,” ungkap Gubernur Isran Noor.
Hadir Kepala Bapenda Kaltim Hj Ismiati, Kepala BPKAD Kaltim Fahmi Prima Laksana, serta pejabat perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi Kaltim.