Kepala BKKBN Optimis Provinsi Kaltim Dapat Turunkan Angka Stunting 

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
kegiatan rapat kerja daerah program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Kaltim, di Hotel Grand Senyiur pada hari Jumat (10/2/2023). Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.
kegiatan rapat kerja daerah program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Kaltim, di Hotel Grand Senyiur pada hari Jumat (10/2/2023). Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Untuk menekan angka stunting di Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berbagai strategi dalam semua sektor digalakkan.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr (H.C) dr Hasto Wardoyo mengatakan provinsi Kaltim telah menjalankan strategi dengan mengarahkan semua sektor seperti TNI, Polri, Perusahaan termasuk Baznas untuk dijadikan bapak asuh anak stunting.

“Skenario ini sudah jalan mulai dari pertengahan tahun 2022, pelayanan TNI Polri sudah jalan dimana-mana,” ujarnya pada kegiatan rapat kerja daerah program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Kaltim, di Hotel Grand Senyiur pada hari Jumat (10/2/2023).

Hasto optimis Provinsi Kaltim dapat menurunkan angka stunting sesuai dengan target nasional, karena berdasarkan indikator yang lain sudah berjalan dengan baik, seperti angka kematian ibu dan bayi baik. Meskipun berdasarkan hasil survey SSG dari Kementerian Kesehatan berbeda hasil, bahwa mengalami kenaikan. 

“Memang harus survey ulang jangan pendataan, karena survey itu dengan sampel yang lebih besar dan kerja sama dengan BPS. Saran saya tetap menggunakan metode SSG, kerja sama dengan BPS, Perguruan Tinggi kemudian Survey. Itu bagus,” jelasnya.

Kepala BKKBN Dr (H.C) dr Hasto Wardoyo. Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.
Kepala BKKBN Dr (H.C) dr Hasto Wardoyo. Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.

Untuk mendukung penurunan percepatan stunting di Provinsi Kaltim, pemerintah pusat memberikan bantuan anggaran ke Pemerintah Daerah  sebesar Rp 43 Miliar. 

Hasto berpesan agar dapat menyerap anggaran yang diberikan, karena tahun lalu penyerapan Provinsi Kaltim hanya 66 persen. Sehingga berharap tahun ini semua dapat terserap. Pasalnya, anggaran itu diberikan untuk keperluan  operasional percepatan penurunan stunting.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.