Sementara itu, Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Balikpapan, Charles menyampaikan tahun baru cina 2023 ini adalah tahun kelinci air yang berarti kecerdasan anak, menurut kepercayaan warga Tionghoa.
“Di tahun kelinci, saya rasa orang punya pendapat kalau punya anak lebih pintar. Jadi seolah agak pintar,” ungkapnya.
Apabila ada anak yang lahir di tahun kelinci akan dikaruniai kepintaran lebih, sedangkan untuk perekonomian, berharap ada peningkatan yang positif. “Harapannya kalau ekonomi pasti membaik lah dari pada tahun sebelumnya. Kan PPKM sudah dibuka,” ujarnya.
Di tahun kelinci berharap seluruh masyarakat Balikpapan ini lebih baik, sejahtera sepanjang tahun dan sukses usahanya.

Pelatih Barongsai Klenteng Setya Dharma atau Guang De Miao Balikpapan, Muhammad Wahyu Arung Samudera mengatakan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah berakhir, masyarakat sangat antusias menanti tarian barongsai. Bahkan permintaan untuk penampilan tarian barongsai di tahun ini cukup banyak, yakni sekitar 20 permintaan.
Permintaan tarian barongsai ini sebagian besar datang dari mall-mall, hotel, kompleks perumahan dan rumah warga tionghoa. Ada kewajiban barongsai sebelum melakukan tarian ke tempat tersebut, yakni harus melakukan tarian ke klenteng terlebih dahulu. “Kami membawa enam barongsai dalam tarian ini,” katanya.





