Proses pemilihan mengandalkan kecepatan dan ketepatan voting elektronik serta metode Demokratis Musyawarah Mufakat. Koordinator Panitia bidang Publikasi dan Humas, Syahrani menjelaskan:
“Sistem Pemilihan ini didesain kearah Quality-Oriented dari hulu hingga hilirnya. Tanpa rusuh, tanpa ricuh, tanpa politik uang, dan tanpa pencitraan identitas buatan, jadi manuver negatif tidak efektif disini. Hasilnya pasti sosok yang dibutuhkan organisasi. E-Voting meringkas prosesi pemilihan jadi 35 menit ditambah musyawarah formatur 10 menit, sedangkan pemilihan konvensional kertas suara bisa 3 jam” terangnya
Dari hasil pemilihan PD Muhammadiyah ditetapkan 9 orang Pimpinan diketuai kembali oleh ustadz Muhammad Hendro, posisi sekretaris dipercayakan secara mufakat kepada Sahrul.
“Sudah selesai dengan adem sekali semua bergembira, 5 wajah baru masuk Pimpinan periode 2022 sampai 2027 yaitu Ketua Panitia Musyda Kurnia Effendy, Sugianto, Khairil Anwar Diniy, Bambang Setyoko, dan saya sendiri sebagai Sekretaris. 4 Pimpinan lama masih dibutuhkan warga kami. Ustadz Hendro, Huda Abdunafi, Yahya dan Muhammad Mansur”, ujar Sahrul yang juga menjabat Ketua Pemuda Muhammadiyah Balikpapan.
Sedangkan hasil PD Aisyiyah hampir bersamaan menetapkan Nurhamidah sebagai ketua dan Hayyun Nur Diniah sebagai sekretarisnya.

“Sesuai urutan suara terbanyak ibu Asmadhani, Nurhamidah, Emi Hasyimiah Alaydrus, Hayyun Nur Diniah, Siti Maryam Inan, Sri Kusmiati, Ida Djuraidah, Puji Purnawati, Herdaningsih karena alasan tertentu digantikan oleh Siti Suwarti” rilis sekretaris PD Aisyiyah periode 2022-2027 ibu Hayyun.
Sistem terakhir pemilihan tidak harus suara terbanyak menjadi Ketua atau Sekretaris tapi masih melalui tes komitmen, konsistensi dan kapasitas, “nomor urut satu tidak mutlak Ketua, ada mekanisme Musyawarah Mufakat diantara kesembilan formatur memilih Ketua dan Sekretaris. Disitu saling mengukur kemampuan dan kesiapan”. pungkas ustadz Syahrani. (*)