Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi yang datang ke acara ini bersama Direktur Teknik Indra Sjafri, mengatakan kegiatan ini merupakan sebuah sejarah dan menandai tonggak pertama bagi sepak bola wanita untuk berkembang di Indonesia.
“Terima kasih kepada UEFA atas dukungannya selama ini, saya berharap hal seperti ini tidak putus sampai hari ini saja, namun berkelanjutan. Mudah-mudahan nanti akan kami terjemahkan dan realisasikan di masa depan,
UEFA begitu peduli dengan sepak bola Indonesia, ini akan sangat bermanfaat bagi kami, saya yakin kita akan bertemu lagi dikemudian hari, masih banyak hal baik yang bisa Anda berikan kepada kami kedepannya nanti,” kata Yunus Nusi.
“Melalui bantuan dan dukungan ilmu yang diberikan oleh UEFA, saya berharap para stakeholders dan pelaku sepak bola wanita Indonesia, setelah ini bisa menyerap serta menerapkan ilmu yang banyak sekali bisa dimanfaatkan bagi kemajuan sepak bola wanita yang memang sudah mulai bangkit kembali di negeri ini,” katanya.
Di hari terakhir ini peserta dan narasumber dari UEFA membahas mengenai pengembangan akar rumput di sepak bola wanita, pemain, jalur kompetisi, dan elit. Kemudian juga ada pembahasan mengenai rencana operasional, serta menentukan area prioritas lalu perencanaan operasional.
“Kami membahas dan bertukar pikiran mengenai bagaimana kendala-kendala dari permasalahan serta mencari jalan keluar dari permasalahan itu, untuk perkembangan sepak bola wanita di Indonesia.
Kita UEFA datang membantu federasi, berbagi mengenai pengalaman kami. Tetap yang menjalankan dan mempunyai pandangan adalah federasi sendiri. Karena kami tidak tahu bagaimana kultur, kebiasaan dan budaya di Indonesia.
Kalaupun ingin tahu, akan memakan waktu yang sangat lama. Jadi kita kembalikan ke federasi nanti, bagaimana menentukan masa depan sepak bola wanita di Indonesia, karena mereka nanti yang punya rencana dan program-program untuk dijalankan,” tutur Monika Staab, UEFA Assist Expert.