Keterisian rumah sakit saat ini masih dalam kondisi relatif aman, bor untuk ruang isolasi 6 persen dan ruang ICU 7 persen.
“Kami mengimbau semua rumah sakit untuk melakukan kesiapsiagaan dan membuka layanan Covid-19,” jelasnya.
Meskipun saat ini ada beberapa kondisi penyakit yang gejalanya hampir sama yaitu demam, batuk dan pilek. Gejala ini bisa saja Covid-19 maupun DBD, karena memang musim batuk pilek dikarenakan cuaca.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar memeriksakan kesehatan diri jika ada gejala batuk, pilek dan demam,” ungkapnya.
Wilayah Kota Balikpapan yang memiliki kasus terbanyak berada di daerahBalikpapan Utara sebanyak 58 kasus dan Balikpapan Selatan ada 42 kasus.
Untuk kelurahan yang memiliki kasus terbanyak pada Minggu ini berada di Gunung Samarinda sebanyak 19 kasus dan Sungai Nangka terdapat 16 kasus.
“Rasio penularan kita berada di 0.43, artinya masih aman untuk pemerintah, swasta dan masyarakat melakukan kegiatan tetapi dengan protokol kesehatan,” terangnya.
Secara nasional Kementerian Kesehatan telah merilis bahwa ditemukan Varian XBB di Indonesia, namun belum ditemukan di Kota Balikpapan. Untuk itu, masyarakat Kota Balikpapan agar tetap mentaati Protokol Kesehatan.