“Tahun depan wilayah MBR dimana, apakah tahun depan itu sudah ada namanya. Harusnya dijelaskan. Jangan sampai hal yang sudah dikawal kemudian ada bisik tetangga jadi bisa tersambung,” ungkapnya.
Begitu juga, permasalahan pendidikan terus menjadi momok setiap tahun di Kota Balikpapan. Warga meminta agar pemerintah lebih terbuka mengenai penerimaan peserta didik baru setiap tahunnya.
“Apakah ada titipan kah, warga kan yang bilang seperti itu. Nah, itu kan harus diluruskan. Saran saya nanti kalau ada kegiatan semacam rapat kerja di Kelurahan panggilan saja Kepala Dinas Pendidikan supaya bertanggung jawab,” serunya.
Lain hal yang disampaikan Ketua RT 35 Ja’far Sodiq salah satunya menanyakan mengenai jalan longsor di Karang Joang belum ada penyelesaian. Padahal kajian teknis sudah terselesaikan, tetapi belum ada pengerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki jalan tersebut.
Padahal jalan tersebut merupakan akses satu-satunya menuju Kebun Raya, Gudang peluru. “Sampaikan kepada warga kalau nggak mau bangun, jadi masyarakat nggak nunggu-nunggu. Kalau memang nggak ada anggaran kenapa nggak skala prioritas kemarin,” serunya.
Tak hanya itu, masyarakat pun mengeluhkan infrastruktur salah satunya jalan raya yang terlihat tidak rapi, akibat bongkar pasang pengerjaan sehingga merusak pengaspalan jalan.
Masyarakat pun tidak mengetahui bahwasanya kewenangan bukan hanya pemerintah daerah saja melainkan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, salah satunya mengenai jalan. “Perlu bangun komunikasi , sehingga masyarakat dapat memahami,” tutupnya.
Dalam kegiatan reses ini menghadirkan perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum, PDAM, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Lurah Karang Joang.